Palangka Raya, Menjelang hari Raya kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi  sebuah elemen yang membuat kepuasan masyarakat terhadap konsumen masyrakat menjadi menurun, sehubung dengan terbitnya hasil survei secara data indikator politik dan ekonomi yang dirilis pada akhir pekan lalu.
Sesuai pemerintah pusat  menjadi sorotan melalui mentri dalam Negri Tito karnavian memberitahu seluruh stakeholders terkait,dari pusat sampai ke daerah,untuk mewaspadai suatu kecendrungan kenaikan harga  Demand atau permintaan konsumen di hari raya.
Sesuai dengan perbincangan dengan sekretaris daerah provinsi Kalimantan tengah (Sekda Nuryakin) melalui perbincangan hadir mengikuti perbincangan tersebut yang berada di aula jayang tingang,komplek daerah kantor gubernur,kota cantik palangka raya,serta didampingi staf ahli gubernur bidang ekonomi ,keungan serta pembangunan Yuas Elko,Asisten dalam perekonomian Dan pembangunan Leonard S Ampung,serta Perangkat Daerah lainya.
Dan lebih lanjut-nya ,dalam ujaran Mendagri terkait paparan dari BPS,komoditas harus diwaspadai dan butuh perhatian seksama karena Mulai mengalami kenaikan harga 'apalagi sekarang musim hari lebaran /Rahmadan ini daging sapi,ayam ras,tomat,cabai dan segala bahan pokok  dan juga mulai transportasi pulang kampung untuk lebaran '' kata mentri dalam Negri
Akibatnya harga berbagai komoditas di pasar global terus naik, Seperti  bahan pangan atau energi yang kemudian memicu kenaikan harga di dalam negeri di banyak negara'' Kata mendagri''
''dari survey 90 kota yang menjadi contoh/sampel untuk menjadikan angka nasional,semua kenaikan harga menjelang lebaran/natal dari tahun ke tahun menjadi hal yang biasa kita lihat khususnya di Palangka raya  dan mungkin di daerah/kota kota besar yang ada di luar palangka raya juga mengalami hal yang sama yaitu kenaikan harga pangan /bahan bahan pokok maupun harga transportasi .dan sesuai kenyataan di pasar juga harga seperti daging sapi ,ayam,cabai,bawang dan bahan pokok lainya serta transportasi menjadi hal yang tren naik --turun biasanya beras dan minyak goreng''kata Mendagri lebih lanjut
"Jika melihat  kondisi ini terus berlangsung  bisa jadi  menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi, penurunan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang ada kota palangka raya, serta memberi tekanan fiskal. Mengingat APBN banyak digunakan untuk menyediakan dukungan bantalan sosial bagi masyarakat, khususnya kelompok tidak mampu" kata mendgri dalam diskusi tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H