Mohon tunggu...
Nina
Nina Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Satu Anak

Ibu satu anak yang senang berpetualang keliling kota dan menulis cerita di andrewandme.blogspot.com. Join our dates at IG @DateWithDudu / #DateWithDudu. Sherlockian. ELF. My heart draws a dream.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reading Manga: Sherdock

14 Mei 2016   15:41 Diperbarui: 21 Juli 2016   15:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komik Sherdock (Ruth)

Bagaimana kalau Sherlock Holmes reinkarnasi jadi anjing rumahan lalu diadpsi oleh keluarga polisi? Itu yang terjadi dalam serial komik berjudul Sherdock. Di tengah menunggu Meitantei Conan yang munculnya sebulan sekali, dan Kindaichi yang sepotong-sepotong ceritanya, komik yang satu ini bisa jadi hiburan mengisi long weekend.

Judul aslinya Tanteiken Shādokku / Tanteiken Sherdock. Kalau searching di web, ada juga disebut sebagai Sherlock Bones. Komik yang pertama muncul tahun 2011 ini adalah karangan Yuma Ando dan Yuki Sato. Yuma Ando ini siapa? Mungkin yang familiar sama Kindaichi Shonen no Jikenbo dan Tantei Gakuen Kyu tahu pengarangnya, Seimaru Amagi. Berdasarkan penyelidikan Google search, ternyata orangnya sama. Pantas, ceritanya juga sedikit mirip, meskipun tidak sepanjang dan serumit Kindaichi kasusnya.

Ceritanya apa?

Seorang anak SMU London bernama Takeru Wajima mengadopsi seekor anjing yang ternyata adalah reinkarnasi Sherlock Holmes. Entah takdir atau bagaimana, sesampainya di rumah, anjing ini jadi bisa berbicara setelah menggunakan pipa milik kakek Takeru. Si anjing, yang tadinya hendak diberi nama standar seperti shiro dan pochi ini, kemudian membantu Takeru memecahkan kasus di sekelilingnya. Takeru selalu dipanggil "Watson" dan kemudian menjadi ketergantungan dengan kemampuan Sherdock. Di tengah satu kasus, Sherdock mendadak berubah kembali menjadi anjing biasa dan Takeru menjadi panik.

Kasus yang dihadapi Takeru dan Sherdock cukup berbelit-belit. Tapi tidak seperti Kindaichi, di mana kita harus menebak-nebak pelakunya dari sekelompok tersangka (yang biasanya juga saksi) di lokasi, di Sherdock kasusnya sudah jelas pelakunya. Yang harus kita tebak bersama Takeru dan Sherdock biasanya adalah cara membunuhnya atau bagaimana mematahkan alibi si pelaku serta cara menyingkirkan mayat. Yang menyenangkan, kita tidak perlu bolak-balik halaman untuk mengingat fakta kasus seperti di kebanyakan buku komik detektif.

Jujur, saya bukan fans gambarnya. Ada beberapa komik yang memang gambarnya bagus, tokoh cowoknya cakep dan ceweknya cantik. Sherdock bukan salah satunya, terutama dengan gambar ceweknya yang komik banget dengan proposi badan kurang normal. Tapi gambarnya juga bukan yang kaku dan tidak enak dilihat. Menurut saya, Sherdock ini lebih kuat di jalan ceritanya. Karya favorit saya dari sensei yang satu ini adalah Detective School Q (Tantei Gakuen Kyu) yang bercerita tentang anak-anak sekolah detektif yang berjuang untuk memperebutkan posisi penerus detektif terkenal Morohiko Dan, sang pemilik sekolah.

Entah bagaimana semua tokoh utama detektifnya selalu masih sekolah.

Satu serial 7 tankubon dan tamat. Bolehlah untuk dikoleksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun