Surabaya-ku

The Birth of Indonesia (1948)
-David Wehl-
CHAPTER IV
SOERABAYA
(Hal. 50)

Soerabaya is separated from Batavia by 791 kilometers and five centuries of disimilitary of culture.
In The West of Java are The Soendanese, gay of people with attractive round faces and vivacious manners, but in the centre and east the Javanese are more solemn, their face are long and thin, and they speak different language, so that a Soendanese in Soerabaya would feel himself to be a foreigner, unable to understand and understood.
Surabaya berjarak 791 kilometer dari Batavia, dan dipisahkan oleh perbedaan kebudayaan selama 5 abad. Di bagian barat pulau jawa adalah orang-orang sunda, periang dengan muka bundar yang menarik dan suka gembira, tapi di Jawa Tengah dan Timur orang-orang Jawa lebih serius, mukanya lonjong, dan mereka bicara dalam bahasa lain, sehingga orang-orang sunda di Surabaya akan merasa dirinya asing, tidak mampu mengerti atau dimengerti.
gambaran menyamakan Indonesia dengan Benua Eropa adalah sangat keliru. Memang benar orang Italia akan merasa asing di Bulgaria, atau Inggris di Yugoslavia, karena beda bahsa dan kebudayaan. Tapi Indonesia mengenal Sumpah Pemuda dengan dasar Jiwa Persatuan dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia.