Pantai papuma, salah satu serpihan mutiara di pesisir jawa timur. Mungkin kata itu tidak berlebihan untuk menggambarkan keindahan nan nyata dari perpaduan air biru, pasir putih, tebing dan pepohonan rindang. Namanya makin meledak akhir-akhir ini, semenjak banyak yang berkunjung disana. Pantai papuma masih terbilang pantai yang masih murni. Belum ada hotel-hotel berbintang disana, pedagangnya pun masih sedikit. Itupun kebanyakan hanya pedangang makanan. Sungguh waktu pertama kali ke sana saya tidak menyangka jember punya wisata pantai seindah itu, saya masih ingat waktu tiba disana saya pikir biasa-biasa saja. Karena saya tibah disana jam delapan malam, tentu saja suasanya sudah gelap gulita seperti kebanyakan suasana laut pada umumnya. Yang terdengar waktu itu hanya deburan ombak yang menghantam bebatuan dan sedikit memancing adrenalin untuk mencari tau darimana suara itu berasal. Tapi karena hari sudah mulai larut saya dan teman-teman memutuskan untuk beristirahat agar besok bisa bangun pagi untuk menikmati matahari terbit. Ditemani suara alam khas pesisir pantai dan diselimuti angin laut yang sedikit demi sedikit mulai menghilangkan rasa hangat pada tubuh, sejenak saya merasa sederhana dan seolah-olah menyatu dengan alam. Setelah semalaman tidur, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tibah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H