Mohon tunggu...
Husaini Abu Bakar Mayeli
Husaini Abu Bakar Mayeli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Mau Berubah dan semoga mampu Merubah, dan mendukung perubahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bocah Tengik

10 Desember 2014   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:37 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bocah Bocah Tengik dan Buntal
Setiap Tindaknya menghasilkan Amarah
Senyumannya Durjana
Busuk aroma wajahnya

Bocah-Bocah Buntala'
Disampaikan Mereka Lupa
Dinasehati Mereka Tertawa, dihina mereka Bahagia
Ditantang mereka Menantang

Bocah Bocah Malang
Hidup yang panjang hanya mainan
gaya dan badung itulah Hidup
Masa Depan Hanya Derita

Bocah Bocah Badung
Lahir dari ayah yang durjana
Ibu yang Hina
Lingkungan para pezina

Apa Mereka Menanggung Derita?
Apa Mereka Menanggung Dosa?
apa Harus Mereka Derita?

Tiada Pernah Memohon Derita
Tiada Pula Memohon hadir Di Dunia
Mereka Hadir Karena Terpaksa

Ah Dunia Kau Memang Gila....

Sumber adalah Blog Pribadi Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun