Apabila kita tidak bisa membantu pemerintah dan sudah putus asa terhadap performance Jokowi, mari kita hukum dia dengan cara tidak memilihnya saat pilpres nanti. Tapi jangan pernah membiarkan suara emak-emak dimanfaatkan oleh para politisi untuk kepentingan pilpres. Percayalah, mereka akan menghalalkan segala cara demi kekuasaan yang mereka kejar..
Kita adalah ibu-ibu yang cerdas. Kenaikan harga bahan pokok justru akan membuat kita semakin kreatif dalam mencari solusi. Ada banyak cara memasak sesuatu yang lezat dengan bahan-bahan yang murah. Di situlah kelebihan para ibu. Kita bisa membantu perekonomian keluarga dengan berhemat. Kita juga bisa mulai berbisnis untuk menambah penghasilan. Era digital telah membuat semua ibu mampu untuk berbisnis. Mungkin memang begitu cara Tuhan untuk menguji kita para ibu untuk berkreasi karena Tuhan pun percaya bahwa ibu-ibu adalah makhluk yang cerdas.
Ibu-ibu sekalian, mari kita berhenti mengeluh. Mari kita memutar otak bagaimana memecahkan masalah yang kita hadapi. Berteriak-teriak di social media belum tentu akan mengubah keadaan. Siapa pun yang jadi presiden nanti, mungkin masalah kita tetap sama. Siapa yang bisa meramal masa depan? Kesimpulannya adalah masalah yang kita hadapi, kita jugalah yang harus mencari solusi.
Satu hal yang sangat saya yakini: Kalau kita mau memanfaatkan otak kita untuk mencari solusi, kalau kita siap berjuang untuk kesejahteraan keluarga kita, kalau kita tidak pernah mengeluh maka kita akan melahirkan anak-anak yang tangguh. Bukan melahirkan anak-anak yang cengeng, gampang mengeluh dan akhirnya menjelma menjadi koruptor tak bermartabat seperti yang saya ceritakan di atas.
Ayo, ibu-ibu. Mari, emak-emak. Kita buktikan bahwa kita kaum perempuan adalah manusia hebat yang tidak kalah pintar dari kaum laki-laki. Kalau kita yakin dengan kecerdasan kita, kalau kita percaya bahwa kita hebat, maka Tuhan pun akan memberkati kita. Selanjutnya anak-anak kita akan menjelma menjadi sosok yang dahsyat.
Dari ibu-ibu yang tidak pernah mengeluh akan lahir anak-anak yang tangguh. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H