sekjen pbb mempromosikan dua orang indonesia untuk menerima nobel perdamaian, pbb berkoordinasi dgn anggota dpr yg kebetulan putri rejim penguasa saat itu,
pbb   : kira-kira siapa ya mbak orang yg tepat menerima nobel perdamaian
mbak :Â gimana kalo gus dur
pbb    : bagus itu, tapi masih kurang satu lagi
mbak : gimana kalo romo harto ( romo itu panggilan buat org tua/bpk bhs jawa )
pbb    : sangat bagus itu
selang beberapa bulan kemudian munculah nama-nama penerima nobel perdamaian di surat kabar nasional dan internasional, bahwa orang yang tepat adalah gus dur dan ramos horta, yang jadi tanda tanya dari mana muncul nama ramos horta, ternyata pendengaran sekjen pbb yg salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H