Tabernakel (Tabernacle), Sinagoge (Synagogue), dan Bait Allah (Temple) dalam Alkitab tetapi bingung untuk mengidentifikasi perbedaan ketiganya?Â
Apakah Anda pernah membaca istilahMungkin bukan hanya Anda yang mengalami hal demikian. Ketiga istilah tersebut adalah nama tempat penting dalam sejarah bangsa Israel karena ketiga tempat tersebut dibangun atas dasar relasi bangsa Israel dengan Allah.Â
Meskipun demikian, ketiga istilah tersebut seringkali menimbulkan kebingungan bagi para pembaca atau pendengar.
Mari kita simak lebih mendalam tentang ketiga istilah untuk memahami maksud Allah dalam setiap tempat penting tersebut!
TABERNAKEL (TABERNACLE)
Istilah ini pertama kali dituliskan dalam Keluaran 25. Dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju tanah Perjanjian (Kanaan), Allah memberikan perintah kepada Musa untuk mendirikan Kemah Pertemuan (Tabernakel) sebagai bukti kehadiran Allah di tengah-tengah bangsa Israel. Keluaran 25:8, "Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka."
Tenda unik ini berfungsi sebagai cetak biru bagaimana anak-anak Israel harus mendekati Tuhan: dalam kekudusan, kemurnian, dan penghormatan. Musa diberi instruksi yang sangat rinci tentang bagaimana struktur ini akan dibangun, perabotan apa yang akan ditempatkan di dalamnya, dan siapa yang diizinkan masuk.Â
Di tabernakel itulah imam besar mempersembahkan korban setahun sekali untuk menebus dosa umat. Ke mana pun orang Israel bergerak melalui padang gurun, Kemah Suci akan bergerak bersama mereka.
Itu adalah tanda yang terlihat dari kehadiran Tuhan dan kuasa-Nya kepada Israel bahwa Dia mengawasi mereka siang dan malam. Dia bersama mereka melalui perjuangan dan kemenangan, dan setiap hari dalam perjalanan mereka ke tanah perjanjian.
BAIT ALLAH (TEMPLE)
Setelah orang-orang Israel menetap di tanah perjanjian dan kerajaan Israel berkembang di bawah Raja Daud, pria yang berkenan di hati Tuhan ini mengungkapkan keinginannya untuk membangun sebuah rumah bagi Tuhan. Dia tergerak untuk mendirikan tempat tinggal permanen untuk menampung hadirat Tuhan. Daud tidak lagi puas membiarkan Tuhan tinggal di tenda sementara dia tinggal di istana yang indah.
"Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan: 'Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda." 1 Tawarikh 17:1
Putra Daud, Raja Salomo, melanjutkan untuk membangun sebuah kuil yang mewah. Di sana, imam besar akan mengorbankan domba pada Yom Kippur (Hari Pendamaian). Kitab Suci juga memerintahkan orang-orang Yahudi untuk menghadap Tuhan tiga kali setahun, Hari Raya Roti Tidak Beragi, Hari Raya Tujuh Minggu dan Hari Raya Pondok Daun (Ulangan 16:16).Â