Mohon tunggu...
Yosua Nugroho
Yosua Nugroho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

" Aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan "

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Challenge

24 Maret 2012   04:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, kota seribu satu masalah, mungkin itulah salah satu julukan bagi ibukota negara kita ini. Kemacetan sudah merupakan hal biasa bagi warga Jakarta, asap kendaraan bermotor sudah menjadi makanan sehari-hari,

trotoar bagi pejalan kaki pun diinvansi pengendara sepeda motor. Suasana tersebut membuat siapapun yang melihatnya pusing sekaligus prihatin, belum lagi masalah kriminalitas yang semakin tinggi dan lingkungan kumuh, kedua hal tersebut membuat perasaan tidak nyaman dan aman bagi para tamu yang datang mengunjungi Jakarta. Selain itu, serangan banjir yang setiap tahun menghantui membuat sebagian wilayah Jakarta tenggelam saat musim hujan tiba.

Masalah-masalah di atas hanyalah masalah-masalah besar yang akan diikuti oleh masalah-masalah lain bila tidak cepat diselesaikan, hal tersebut merupakan tantangan bagi Gubernur yang terpilih pada juni nanti. Sebuah tugas berat untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta, siapapun yang terpilih nanti minimal bisa mengurangi permasalahan yang ada bukan menambahnya. Jakarta membutuhkan seorang problem solver, seorang pemecah masalah yang memiliki tekad dan visi menjadikan Jakarta yang lebih baik, seseorang yang mengutamakan kepentingan rakyat, bukan partainya. Dan tentunya yang tidak hanya sekedar bicara tanpa perbuatan nyata.

Seperti biasa, para calon Gubernur akan berlomba-lomba berjanji menawarkan Jakarta yang lebih baik, namun masyarakat sudah jenuh dengan semua itu. Masyarakat sudah muak dengan janji-janji yang kebanyakan palsu dan tidak pernah menjadi nyata, masyarakat hanya berharap siapapun yang terpilih nanti adalah seorang Gentleman yang menepati janji-janjinya, bukan seorang PHP (Pembuat Harapan Palsu).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun