Mohon tunggu...
Yosua DeoBasado
Yosua DeoBasado Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia biasa

Hanya untuk bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Era Modern Mengubah Karakteristik Anak

10 Mei 2022   10:28 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:26 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia saat ini memasuki era modern, saat di mana setiap hal atau sesuatu selalu berhubungan dan bertergantungan dengan teknologi. Tidak berbeda dengan remaja jaman sekarang yang setiap saat selalu bersandingan dengan teknologi. Tidak jarang remaja yang mempunyai social media dan game online. Tentunya hal tersebut mempengaruhi karakteristik remaja jaman sekarang.

Kita ambil contohnya pada game online. Ketika seorang remaja sudah mempunyai ketertarikan yang berlebihan pada game online,maka pola pikirnya akan rusak. Dilansir dari Hellosehat.com menyatakan bahwa penelitian menemukan adanya perubahan fungsional dan struktural dalam sistem reward saraf. Hal tersebut mempengaruhi perasaan, pembelajaran, dan motivasi.

Game online juga dapat menyebabkan relasi remaja dengan lingkungan disekitarnya menjadi kurang baik karena kurangnya komunikasi dengan dunia luar. Remaja lebih memilih bermain game online di rumahnya ketimbang berinteraksi dengan dunia luar yang dianggap tidak seseru dunia onlinenya.

Begitu pun dengan social media. Menurut saya, moral Bangsa Indonesia sudah sangat merosot karena adanya social media. Dapat kita lihat di beberapa social media yang memperlihatkan seorang remaja Indonesia berjoget-joget dengan pakaian yang cukup terbuka baik kaum hawa maupun adam. Dulu, sangat minim sekali yang berperilaku seperti itu, namun semenjak adanya sosmed dan budaya Eropa, banyak yang melakukan hal tersebut, seakan-akan “menjajah” kembali Indonesia yang sudah bermoral.

Remaja seperti itu harus diberi edukasi secara mendalam tentang moral karena pemikiran mereka sudah dipenuhi dengan kata “ketenaran”. Mereka menjual harga diri mereka, demi menarik view yang berlimpah dari dunia maya.

Semua hal tersebut tentunya dapat diantisipasi dengan pengawasan secara lebih intensif dari orangtua untuk anak-anaknya dalam penggunaan teknologi dan segala fiturnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun