Mohon tunggu...
YOSUA ANDERSON SHALMAN
YOSUA ANDERSON SHALMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tingkat akhir

Bersuara dengan rasa, Berpikir dengan bara, Berperilaku dengan cinta, Beranjak dewasa dengan cita merangkul semesta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Appreciative Inquiry bagi Pemimpin sebagai Change Agent

16 Desember 2023   17:03 Diperbarui: 16 Desember 2023   17:08 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terdapat dua masalah utama yang menjadi fokus pembahasan.

Pertama, pendekatan Appreciative Inquiry sebagai modal bagi seorang pemimpin untuk melakukan perubahan.

Dengan tidak adanya kepastian, maka tidak semua orang mau menerima adanya perubahan. Seorang pemimpin perlu mengomunikasikan gagasan perubahan yang ingin dicapainya dengan efektif. Selain itu, pemimpin juga perlu meyakinkan dan mengikutsertakan para pengikutnya untuk mencapai gagasan perubahan itu.

Pendekatan Appreciative Inquiry dilakukan dengan memperkuat pesan-pesan positif dan berfokus pada pembelajaran dari kesuksesan yang pernah dicapai sebelumnya. Pendekatan ini mengajak pemimpin untuk melihat sebuah situasi dari sudut pandang yang positif dan afirmatif daripada yang salah. Selain itu, melalui pendekatan ini pemimpin juga akan melibatkan seluruh entitas baik di dalam maupun di luar organisasi.

Pendekatan Appreciative Inquiry untuk mengelola perubahan dapat diterapkan melalui 4 tahap, yaitu:

  • Discovery ­– mengidentifikasi dan menghargai seluruh sumber daya yang ada
  • Dream – membayangkan hal yang bisa terjadi ; menciptakan visi
  • Design – merumuskan rencana aksi
  • Destiny – merealisasikan rencana aksi pencapaian tujuan

Kedua, pemimpin bertanggung jawab untuk menjadi Change Agent.

Sebaik-baiknya seorang pemimpin adalah mereka yang berhasil membawa perubahan yang signifikan ke dalam organisasi yang dipimpinnya. Memimpin perubahan tidaklah mudah, karena perubahan cenderung memaksa setiap elemen dalam organisasi untuk meninggalkan zona nyamannya. Pada umumnya, para karyawan cenderung akan menolak adanya perubahan. Hal ini yang menjadi hambatan (resistance) bagi seorang pemimpin untuk mencapai perubahan.

Pemimpin sebagai Change Agent dapat melakukan pengecekan untuk melihat apakah ada atau tidaknya kecenderungan karyawan dalam sikap dan tanggungjawab untuk berubah. Pengecekan dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan berkaitan dengan kecenderungan sikap karyawan.

Pemimpin bertanggung jawab untuk menjadi agen perubahan dan perubahan positif hanya akan dapat tercapai melalui dedikasi seorang pemimpin yang mampu melihat perubahan dari sudut pandang yang tepat.

Aplikasi Appreciative Incuiry Seorang Leader

Stephen Curry, seorang pebasket profesional asal Ohio, Amerika Serikat. Pada musim 2014 – 2015, Stephen Curry berhasil memimpin Golden State Warrior untuk menjuarai NBA pertamanya sejak tahun 1975.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun