Lubang-lubang dan retakan-retakan seringkali kita jumpai saat berada di jalanan raya. Tentu saja melihat jalan yang bergelombang sudah tidak asing lagi dimata para pengguna jalan di Indonesia. Hal ini kerap menjadi keluhan para pengguna jalan, khususnya yang sering berkendara. Contohnya di jalanan Ciruas-Serang atau Bandung. Pasalnya hampir semua badan jalan rusak parah, sehingga pengendara yang lewat harus ekstra hati-hati. Jalanan yang merupakan kebutuhan manusia untuk melakukan aktivitas menjadi tidak dapat digunakan dengan maksimal oleh masyarakat.
Dengan adanya kerusakan jalan tersebut, maka ada banyak kerugian yang dialami oleh para pengguna jalan. Walaupun sudah banyak keluhan, tetapi belum ada juga perbaikan atau penanggulangan dari pemerintah sehingga masalah tersebut belum terselesaikan. Masalah-masalah kerusakan jalan yang dihadapi para pengguna jalan tersebut ada berbagai macam, seperti contohnya perjalanan kita akan terhambat dan terlambat sampai ke tujuan, kemudian onderdil kita pun juga bisa cepat rusak. Kerugian ini tentu akan tetap terus dirasakan jika tidak ada perbaikan terhadap kerusakan jalan tersebut. Dengan adanya kerusakan jalan, musim hujan pun dapat menjadi masalah besar bagi pengguna jalan. Jika tidak berhati-hati dalam berkendara, maka lubang-lubang yang terisi air hujan tersebut dapat menjadi ranjau para pengguna jalan. Kita harus pintar-pintar memilah dalam melewati ranjau tersebut kalau tidak maka kita akan terjebak. Selain itu, dampak terbesar yang dialami oleh para pengguna jalan akibat adanya kerusakan jalan adalah kecelakaan. Kecelakaan merupakan sesuatu yang sering terjadi dan salah satu faktornya adalah kerusakan jalan. Banyak pengendara khususnya truk dan bis yang terperosok ke dalam lubang di jalan yang berlubang dan ambles tersebut. Dan tidak sedikit juga pengendara jalan yang jatuh saat ingin menghindari jalan rusak. Dengan adanya semua masalah-masalah ini, diharapkan kerusakan jalanpun dapat segera diperbaiki agar tidak terjadi masalah lagi dan para pengguna jalanpun dapat berkendara secara optimal.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H