Akhir-akhir ini, kita bisa mengetahui bahwa sudah banyak anak-anak di bawah umur yang menggunakan sosial media tanpa pantauan orang tua. Hal itu tentu saja berdampak negatif untuk masa depan, apalagi anak-anak inilah yang akan menentukan nasib rakyat indonesia nantinya. Penggunaan sosmed (sosial media) oleh kalangan anak-anak sangat berdampak buruk juga mempengaruhi tingkah laku anak dan bahkan menimbulkan perilaku negatif seperti memberontak dan anti sosial.
Media sosial merupakan media yang memungkin seseorang untuk berkomunikasi atau melakukan kegiatan sosial di mana saja dan kapan saja. Kadang hal tersebut tidak memberi batas seseorang dalam menggunakannya, seperti video perkelahian, merokok atau semacamnya dapat dengan mudah ditemukan di dalam medsos. Hal tersebut sudah jelas berbahaya bagi anak-anak, apalagi jika tanpa dipantau orang tua.
Meski begitu, orang tua malah membiarkan anaknya menggunakan medsos itu dan bahkan ada yang membelikan handphone untuk anaknya. Mereka mengira hal tersebut berarti sayang anak, padahal itu hanya akan merusak anak itu sendiri. Pada masa kanak-kanak, sebaiknya orang tua hanya membelikan mereka hal-hal yang mendukung pertumbuhan otaknya. Seperti, mainan puzzle, buku cerita anak, dan sebagainya.
Selain karena itu, ada juga hal seperti pengaruh dari teman, ataupun karena melihat orang terdekat yang memiliki handphone. Karena hal itu, banyak anak yang ikut-ikutan meminta handphone kepada orang tuanya. Hal itulah yang harus kita jauhi dari anak-anak kita. Penggunaan medsos hanya diperbolehkan untuk orang-orang yang telah mengerti dan pandai memanfaatkan nya secara positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H