Mohon tunggu...
Yossi Srianita
Yossi Srianita Mohon Tunggu... profesional -

Riwayat Pendidikan: 1.Sekolah Dasar 1989 2.Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Padang 1993 3.Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Padang 1996 4.Diploma I PGTK Adzikia Sumbar 1998 5.Diploma II PGTK Universitas Negeri Padang 2001 6.Sedang menjalani Pendidikan S1 PAUD Universitas Negeri Jakarta Riwayat Pekerjaan: a.Guru Taman kanak-kanak Al-Irsyad Silungkang - SUMBAR (1998-1999) b.Guru Taman Kanak-kanak Baitusyukra Padang - SUMBAR (1999-2001) c.Guru Taman Kanak-kanak Rasuna Said Maninjau - SUMBAR (2001-2002) d.Guru Taman Kanak-kanak Istiqlal – JAKARTA (2002-2009) e.Konsultan PAUD di TK ALjannah Islamic Fullday School Jakarta Timur (2010-skrng) Pelatihan dan seminar yang telah diikuti untuk pengembangan diri : a. Achievement Motivation Training (AMT), yang diselenggarakan Lembaga Manajemen Sumber daya Manusia dan konsultasi psikologi Adzkia Padang, dengan narasumber Drs.Psi.Irwan Prayitno, M.Sc. Pola 40 jam selama 4 hari tanggal 4 sd 7 Agustus 1997. b. Pelatihan Komunikasi dan Pengasuhan Anak (KPA) yang diselenggarakan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati dengan narasumber Ir. Rani Nukman, tahun 2003 c. Pelatihan “Membangun konsep Diri Positif”, Tim yayaysan Kita dan Buah hati, 14,21,28 Mei 2004 d. Pelatihan Dasar “Beyond Centers and Circle Time/Lebih Jauh Tentang Sentra dan Saat Lingkaran (BCCT)”selama 30 jam yang diselenggarakan Dit. PAUD, Ditjen Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas, bekerjasama dengan Kelompok Bemain & TK Islam Istiqlal Jakarta,tanggal 17 s.d 20 April 2006. e. Workshop ”Pendidikan AgamaUntuk Anak Usia Dini”, Dharma Wanita Persatuan Unit Balitbang Agama dan Diklat Keagamaan DepAg RI, 26 & 27 Desember 2006 f. Pelatihan “ESQ Peduli Pendidikan”, ESQ Leadership Center, dengan narasumber Teddy Maulana 1 s.d 3 Juni 2007 g. Pelatihan “Super Memory Asmaul Husna”, Juli 2007 h. Guru Magang di Sekolah Al-Falah Cibubur Jakarta Timur, tanggal 5 – 10 November 2007 i. Seminar dan lokakarya Pendidikan Anak Usia Dini, yang diselenggarakan oleh TK Bunda Ganesa ITB, Bandung tanggal 9 Februari 2008 j. Workshop Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Keluarga, yang diselenggrakan oleh Lembaga Pembina dan Pengembangan keluarga Sakinah Badan Komunikasi pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPK Sakinah BKPRMI), Masjid Istiqlal Jakarta, Tanggal 10 Maret 2008 k. Pertama Pusat Program Pembangunan Seminar dan Workshop pada Konferensi Anak Indonesia, yang diselenggrakan oleh Sekolah Al-Falah dengan Nara sumber Pamela Phelps Ph.D. (konsultan PAUD Internasional), 14-16 November 2008 l. Seminar Pendidikan Anak Dalam Keluarga dalam Rangka Menyambut Tahun Baru 1430 Hijriah, diselenggarakan oleh Departemen Jenderal Bimbingan Masyrakat Islam, Departemen Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan BPPMI, 24 Desember 2008 Pengalaman menjadi Narasumber pada pelatihan, seminar, workshop guru PAUD dan Supervisi ke lembaga Pendidikan : a.Tim narasumber pada program observasi dan magang guru PAUD di Kelompok Bermain/Raudhatul Athfal Istiqlal, Jakarta sejak 2004 -2009 b.Tim Narasumber pada lembaga Pelatihan Intensif Qalbun Salim (PIQS) untuk guru PAUD bekerjasama dengan lembaga KB/RA Istiqlal Jakarta, sejak 2004 – 2009 c.Tim Narasumber untuk seminar, workshop, pelatihan guru PAUD, TK dan RA dan supervise ke lembaga pendidikan di beberapa kota di Indonesia. (keterangan terlampir). Pengalaman Leadership selama masa kerja : a. Koordinator Guru Kelompok Bermain/Raudhatul Athfal Istiqlal Jakarta, Juni 2006-September 2008 b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Kelompok bermain/Raudhatul Athfal Istiqlal Jakarta, September 2008-Desember 2009. c. Konsultan PAUD Di Sekolah Alam & Sains Aljannah Islamic Fullday School

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The First Year My Live

3 Mei 2010   10:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:26 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

( tiga bulan awal)

Saat terindah di mana seorang bunda selalu menghabiskan waktu bersama anaknya. Dua puluh empat jam bersama. Lelah fisik tak ada nilainya jika kita dapat melihat kemajuan perkembangan anak pada setiap detiknya, dan kepuasan yang tiada tara, dikala ibu menyaksikan sendiri keajaiban-keajaiban yang Allah munculkan dalam setiap waktu, menunjukkan tahap-tahap perkembangan yang pasti. Luar biasa….ini tidak mungkin dapat dilakukan oleh seorang bunda jika dia tidak memahami mengapa ia harus melakukannya. Bangun tengah malam, diantara kantuk yang melanda, dia sempatkan dirinya menyaksikan sesuatu yang amat sangat berharga dalam hidupnya.

Tengah malam,,,dikala semua orang tertidur lelap, bunda terbangun…diantara kantuk matanya yang lelah, beliau bangun, lalu duduk dipinggir kasur. Owh…subhannallah …luar biasa keajaiban Allah, kalimat itu terucap jelas dari mulut beliau. Aku pikir beliau sedang menyaksikan apa, rupanya beliau terbangun karena suara rengekan dan rintihan lembut dari mulutku yang mungil, saat tubuh mungilku yang baru berusia 3 bulan. Aku memiringkan tubuh mungilku ke kiri ke kanan…lama sekali, sampai akhirnya bluk…,…ee,...wow..berhasil dan tubuhku tertelungkup…aku bias tengkurap. Hidungku menyentuh kasur, wooooww…bunda mengambil kamera manualnya yang masih pakai film dan jepret…jeprte. Suara kamera berkali-kali, dan lampu blisnya membidik ke arahku yang sedang telungkup. Leherku yang lemah belum bisa tegak, hidungku masih menyentug kasur.                            ” Oh…sepertinya buah hati bunda butuh bantuan ya?”. Bunda bantu aku mengaangkat kepala.  Kalimat menyejukkan itu sering ku dengar dari bunda saat ku mulai merengek…karena tidak nyaman. “Bunda bantu ya, pindahkan posisimu lagi, bunda bangga kamu sudah mencoba telungkup sendiri”!. Lalu tubuh mungil kembali terlentang…tapi tidak lama, ku mencobanya lagi. Miring ke kiri dank e kanan…, “oww buah hati bunda mau mencobanya lagi?”. Baik, Allah bantu kamu, karena ini adalah kepandaian yang Allah berikan kepadamu sayang”.

“Hup…kembali terlentang”, bunda semakin semangat membidikkan kamera manualnya, blisnya menemaniku ditengah malam yang sepi. Dan  aku semakin semangat untuk mengulangi kepandaian baruku, tengkurap..lagi dan lagi. Memang menyenangkan gerakan baruku untuk ku ulang dan membuat ku semakin mahir belajar tengkurap. Ini karya fotografer handalku adalah bundaku.
Hampir setiap tengah malam kami bermain bersama, kadang bunda bacakan buku untukku,,kadang sekedar dongeng..atau curhat tentang perjalanan kerja bunda. Kasian bunda, beliau bilang “ma’af ya nak, buah hati bunda, hari ini bunda pulang kemalaman, kamu menunggu bunda di rumah bersama nenek. Sebenarnya bunda kangen ingin cepet ketemu kamu, tapi hari ini jalanan di Jakarta, macet banget. “bunda berusaha sabar, nak…tapi ya begini, waktu bermain kita tinggal sedikit. Akhirnya kita bisa juga  bermain bersama malam ini. Kamu dengan sabar menunggu bunda pulang dari kantor, dan bermain bersama nenek. Ketika bunda pulang, terlambat sedikit, bunda akan mendapatkan kamu sedang tidur. Padahal sejak dari kantor bunda kangen sama kamu, nak.

Tapi tidak apa-apa, ini lah resiko bunda, untuk pendidikan anak-anak bunda dan anak-anak bangsa bunda harus berjuang dari sekarang. kapanpun bunda siap bermain denganmu. Ketika kamu terlelap tidur, bunda menunggu saat tengah malam biasanya kamu akan terbangun, Allah memberimu banyak kepandaian. Bunda tidak ingin kehilangan kesempatan itu. Bunda akan bermain bersamamu kapan saja kamu terbangun dari tidur malammu. Inilah kesempatan berharga buat bunda. Bunda ingin mengabadikannya dalam file hidup bunda, kelak besar kamu akan melihat dirimu lebih berarti. Kamu masih memberi bunda waktu untuk bermain, walau ini sisa waktu bunda dibalik keletihan bunda, tapi jika bunda sedah bermain denganmu nak, hilang segala penat dan letih. Berganti  dengan semangat yang luar biasa.

Yah, hanya aku dan bunda yang tahu, apa saja aktivitas kami di malam hari, ketika aku terbangun. Memang saat yang terindah bersama bunda, ketika keajaiban itu terjadi. Aku bisa tengkurap, bunda menyaksikannya, bunda tahu setiap perubahan dan kemajuan perkembangan ku. Aku bangga dengan bunda, setiap muncul keajaiban baru dari kepandaianku, bunda sekalu siap dengan kamera manualnya. Beliau menyimpannya dekat bantalnya, jadi ketika aku terbangun dan memulai actionku, bunda langsung membidikkan kamera. Padahal, ku tahu bunda amat sangat lelah. Tapi begitulah, sekelumit cerita di awal kehidupanlku…

Ikuti cerita lanjutannya ya>>>>terimaksih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun