Mohon tunggu...
PETRUS FABER YOSIS
PETRUS FABER YOSIS Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pegiat Literasi Sekolah. Hobi menulis karya ilmiah dan satra. Berdedikasi pada budaya literasi: urgensinya adalah memperluas pemahaman dan paradigma serta memupuk pola pikir yang komprehensif, radikal dan kritis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Konsep Dasar Pendidikan John Dewey

2 September 2022   12:53 Diperbarui: 2 September 2022   13:01 2820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

John Dewey adalah Filsuf sekaligus Psikolog Amerika yang banyak menyumbangkan pemikirannya di bidang pendidikan. Bahkan menurut beberapa penulis, Dewey adalah seorang penyelamat pendidikan Amerika. Dewey menolak praktik pendidikan yang kaku. Pendidikan yang tidak memperhatikan kebebasan dan potensi peserta didik dan guru dilihat sebagai satu-satunya actor pendidikan. Namun ternyata, menurut Dewey, pendidikan harus dipandang dari berbagai faktor pendukung di antaranya, tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, fasilitas pendidikan dan lingkungan pendidikan. Praktik klasik yang hanya fokus pada pendidik sebagai satu-satunya sumber pendidikan adalah kegagalan pendidikan menurut Dewey.

Adapun konsep dasar pendidikan menurut John Dewey di antaranya; pengalaman (experience), pertumbuhan (Growth), transaksi (Transaction) dan refleksi.

Pengalaman (experience)
Dewey membuat perbandingan rasional antara pandangan tradisional dan kekinian tentang pengalaman. Pengalaman pada pandangan tradisional hanya sampai pada tesis-tesis dan kisah-kisah. Namun pandangan kekinian penuh dengan kesimpulan. tidak ada pengalaman tanpa refleksi. Pandangan tradisional melihat pengalaman sebagai yang telah dilakukan, sebaliknya pengalaman pada pandangan kini adalah eksperimen; upaya mengubah ke arah lebih baik dari yang telah dilakukan itu.

Pertumbuhan (Growth)
Menurut John Dewey hidup ini adalah perkembangan, dan berkembang maupun tumbuh, adalah hidup. Belajar, agar hidup. Manusia tidak boleh berhenti belajar. Ketika manusia berhenti belajar maka dia pun berhenti bertumbuh. Pertumbuhan bukan semata dilihat secara fisik. Tetapi substansi pertumbuhan lebih luas dari pandangan dan pengalaman. Pertumbuhan akan gagal ketika berhenti belajar; Bisa belajar dari pengalaman, namun harus mampu memilah. sebab ada pengalaman buruk yang mampu mematahkan semangat dalam belajar.

Transaksi (Transaction)
Peserta didik tidak mampu berkembang sendiri tanpa interaksi dengan lingkungan di luar sekolah. Interaksi Lingkungan di mana manusia hidup, bertindak, dan menyelidiki (inquiry) tidaklah sekedar secara fisik, melainkan juga budaya. 'keseluruhan hidup,''

Refleksi
Pendidikan tanpa ada refleksi adalah pendidikan yang gagal. Refleksi adalah aktivitas melihat kembali. Melihat yang tidak mampu dilihat oleh mata secara fisik. Pengalaman-pengalaman itu tidak mampu dilihat oleh mata manusia, tetapi ada. Dia ada karena direfleksi.

Salam dan Medeka!!
By: Peter Yosis 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun