Mohon tunggu...
Yosi Risani
Yosi Risani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Digital: Dampak dan Upaya Ecommerce terhadap Pasar Tradisional

15 Oktober 2023   16:47 Diperbarui: 15 Oktober 2023   17:12 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transformasi digital adalah bagaimana perubahan hubungan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan masyarakat, tujuannya sendiri untuk memperbaiki dan mempermudah proses bisnis dan membantu dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta masyarakat dalam memajukan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan ecommerce adalah segala kegiatan jual beli atau transaksi yang dilakukan melalui sarana media elektronik atau internet yang focus pada penjualan produk atau layanan dari satu perusahaan contoh ecommerce di Indonesia sendiri seperti shoope, tiktok, tokopedia, bukalapak, lazada dan lain-lain yang berhubungan dengan jual beli atau transaksi elektronik. Seperti yang kita lihat sekarang ini banyak orang yang memilih berbelanja melalui ecommerce karena bisa dikatakan mudah.

Dampak negatif dari ecommerce sendiri dapat dilihat dari penjualan yang terjadi di pasar tradisional saat ini, contohnya sendiri di Kalimantan Tengah adalah pasar blauran berkurangnya pendapatan para pedagang dan kurangnya orang-orang yang berbelanja ke pasar tradisional tersebut. 

Apalagi saat munculnya tiktok shop dimana barang-barang dijual dengan harga yang murah dibandingkan pasar tradisonal padahal produk yang mereka jual adalah produk impor maupun local, lalu bagaimana bisa mereka menjual dengan harga yang murah, dan itu yang membuat pasar tradisional menjadi sepi dan para pedagang kurang pemasukan dari perdagangan bahkan terkadang bisa tidak ada pembeli yang datang ke pasar tersebut. Yang mana membuat para pedagang jadi banyak gulung tikar dikarenakan rugi disaat mereka harus membayar sewa toko serta untuk kehidupan mereka sendiri namun kurang dikarenakan pendapatan yang tidak seberapa. Dampak positifnya para pedagang mampu menjangkau para konsumen dengan lebih luas dan mempermudah transaksi mereka dalam perdagangan.

Upaya dari ecommerce sendiri untuk mengurangi pengangguran dengan mereka bisa mengoperasikan ecommerce maka akan bisa membantu memberikan pekerjaan kepeda mereka dan membantu rumah tangga konsumen dalam menambah penghasilan dengan mereka bisa menjual barang ataupun makanan dengan online atau lewat suatu aplikasi maka akan mempermudah mereka dalam mengurus rumah tangga maupun memberikan penghasilan untuk mereka sendiri, serta membuat para pedagang tradisional mampu berkomunikasi dengan konsumen dengan lebih luas lagi dengan adanya ecommerce yang mana tidak hanya mereka yang datang ke pasar tradisional namun mereka yang di rumah ataupun luar wilayah dapat mereka jangkau dengan adanya ecommerce ini.  

Dampak ecommerce terhadap pasar tradisional sangat  besar menyebabkan perubahan paradigma ( cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang mempengaruhi dalam pola pikirnya ) dalam cara operasi berbisnis dan cara konsumen berbelanja, kebangkitan ecommerce telah memainkan peran yang besar dalam membentuk industri tradisional dan menjadi pendorong disrupsi digital ( mengubah hal-hal dasar pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya dan berbagai proses lainnya yang disebabkan oleh inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin maju) bahkan dalam bidang pendidikan pun mengikuti perkembangan teknologi yang semakin tahun akan semakin berkembang sehingga mungkin saja beberapa tahun kedepan mungkin orang-orang akan belajar dengan melalui handphone untuk materi-materi mereka.

Transformasi digital terhadap pasar tradisional membuat transaksi menjadi lebih mudah bagi konsumen yang tidak lagi harus pergi ataupun datang langsung secara fisik ke pasar untuk berbelanja, namun hal ini secara tidak langsung telah mengikis eksistensi pedagang tradisional seiring dengan semakin banyaknya konsumen yang memilih berbelanja online karena kemudahan dan kenyaman dalam bertransaksi online. Penawaran yang ditawarkan para pengguna ecommerce sendiri menjadi keuntungan untuk mereka contoh shopee yang mana bisa spaylater yaitu bisa membeli suatu barang sekarang namun membayarnya nanti   dan dalam cicilan pembayarannya sendiri bisa dipilih mau yang berapa sehingga konsumen merasa mudah dalam membeli suatu barang jika mendesak bahkan limitnya pun tidak ada batasan, namun jika awal bagi yang baru menggunakan spaylater hanya bisa 750rb saja.

Untuk bertahan dan tumbuh di era digital pasar tradisional perlu memikirkan kembali strategi mereka dan menerapkan cara-cara baru dalam berinteraksi dengan pelanggan, maka pemanfaatan teknologi digital diperlukan dalam pasar tradisional untuk meningkat daya saing, memberikan kemudahan dan kenyamanan baik untuk para pedagang pasar tradisional dan pembeli, serta membantu para pedagang untuk menjangkau konsumen atau pelanggan yang baru. Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu memperhatikan dampak dari ecommerce sendiri terhadap pasar tradisional dengan membuat kebijakan atau kerangka hukum untuk memastikan ecommerce baik digunakan untuk khalayak dan siapa saja yang memerlukan ecommerce untuk perdagangan mereka agar tidak disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga tidak ada yang dirugikan.  

Transformasi digital dan munculnya ecommerce menjelaskan seperti apa perkembangan teknologi dari tahun ke tahun dan peranannya dalam kehidupan, di dalam pasar tradisional mengharuskan para pedagang beradaptasi dengan teknologi baru dan berinovasi agar tetap kompetitif di era digital sehingga tidak akan ketinggalan jaman seiring berjalannya waktu. Pemerintahh juga harus ikut andil dalam mengawasi dengan membuat kebijakan atau hukum agar ecommerce dan pasar tradisional terjamin dan mendapat perlindungan, namun tidak hanya para pedagang para pembeli juga harus diberi kebijakan dan pemberitahuan agar tidak salah tempat dalam membeli suatu barang sehingga tidak akan rugi atapun dirugikan dari para pedagang yang tidak bertanggungjawab maupun pembeli yang tidak bertanggungjawab untuk para pedagang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun