Suasana mulai ramai ketika saya sampai di lokasi pelantikan pengurus DPC PKS Ngaglik, salah satu DPC di kabupaten Sleman, DIY pada hari Minggu, 12 Juni kemarin. Parkiran dipenuhi motor, mobil dan beberapa motor modifikasi khusus difabel.
Bukan satu dua kali teman-teman difabel hadir di acara PKS seperti kemarin. Mereka menjadi salah satu dari tamu undangan karena seringnya keterlibatan PKS membantu dan mendampingi agenda difabel Sleman.
Salah satu teman difabel yang hadir bernama Iswanto. Lelaki tengah baya ini luwes berjalan menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalan kaki kirinya. Meski bukan pengurus DPC, Iswanto hadir mengenakan kemeja PKS.
"Saya dengar bajunya baru nih. Itu gimana ceritanya Pak?" Dayat-salah satu pengurus DPC PKS, menunjuk kemeja yang dikenakan Iswanto.
Iswanto tersenyum. Lelaki itu menceritakan soal undangan mendadak yang ia terima kemarin. Ia ingin menunjukkan solidaritasnya kepada teman-teman PKS.
"Saya ingin menunjukkan kalau saya sama dengan teman-teman PKS, punya seragam. Saya tahu atribut PKS yang baru. Warna putih dan oren." Sumringah betul ia bercerita soal warna baru PKS.
"Kebetulan, saya punya kain putih dan oren. Tadi begitu tempat jahitan saya buka jam 7 pagi, langsung saya jahit. Jam setengah 10 selesai. Tidak saya cuci, langsung saya meluncur, saya pakai ke acara ini."
Lelaki yang berprofesi sebagai penjahit ini penuh semangat menceritakan kemeja PKS baru yang ia jahit kilat selama 2,5 jam.
Apa yang Iswanto lakukan adalah sebentuk cintanya pada PKS. Lelaki itu ingin menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari PKS. Partai yang peduli dan melayani rakyat.
"Saya merasakan sendiri kebaikan program _sambatan_ PKS. Rumah saya diperbaiki. Teman-teman difabel juga didampingi saat menghadiri agenda." Terang Iswanto soal kinerja relawan PKS. Â