Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wayang Climen, Strategi Kampanye Berbudaya

4 Desember 2020   15:04 Diperbarui: 19 Desember 2020   11:25 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wayang climen sebagai media kampanye berbudaya. Dokumen Wahyudi 

Pagelaran wayang kulit yang terhenti sejak pandemi kini mulai digelar kembali. Masyarakat dan para pekerja seni saling beradaptasi agar pertunjukan seni bisa tetap lestari dan menghidupi. Salah satunya dengan mengadakan pertunjukan wayang secara virtual atau dikenal dengan wayang climen. 

Wayang climen atau wayang minimalis berkaitan dengan penggunaan media online untuk menyiarkan pertunjukan secara langsung atau live streaming. Durasi pertunjukan wayang climen lebih terbatas dengan mengurangi beberapa bagian cerita. Selain itu, jumlah sinden dan niyaga yang terlibat tidak sebanyak pertunjukan wayang pada umumnya.

Dok.Wahyudi
Dok.Wahyudi

Kampanye menggunakan wayang climen ini diusung pasangan calon bupati dan wakil bupati Sleman, Sri Muslimatun-Amin Purnama (MULIA) sebagai media kampanye yang berbudaya, menghibur dan sesuai dengan aturan undang-undang kekarantinaan. 

Pertunjukan wayang ini digelar Sabtu, 28 November 2020 kemarin secara virtual. Suara sinden dan gamelan yang ditabuh niyaga dari paguyuban Warga Laras menandai dimulainya pagelaran. Gunungan wayangpun diangkat, dalang siap bercerita. 

Dalang perempuan Ni Elisha Ocartus Allasso membawakan lakon Punakawan Jago dengan luwes. Pagelaran yang sebelumnya dijadwalkan bersama almarhum Ki Seno Nugroho ini tetap mendapat sambutan hangat dari pecinta seni dan budaya. 

Ni Elisha membawakan lakon dengan cerdas. Anak didik dari dalang kondang Ki Seno Nugroho ini menyajikan cerita tentang keluarga Punakawan yang maju pemilihan dengan gaya bertutur ala milenial. Dalang perempuan ini juga tidak melewatkan sesi guyonan dengan sinden yang menjadi salah satu ciri khas pertunjukan wayang. 

Dok. Wahyudi
Dok. Wahyudi

Sri Muslimatun sebagai penasehat penggemar dalang Ki Seno Nugroho di kabupaten Sleman mengapresiasi pertunjukan wayang yang disajikan Ni Elisha. Calon bupati Sleman berharap wayang tetap menjadi tuntunan, tontonan dan tatanan tanpa melupakan pakemnya. 

"Terimakasih mbak Elisha, pahlawan budaya. Selamat berjuang melestarikan wayang." Demikian pungkasnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun