Mohon tunggu...
Yosie Pandriyani
Yosie Pandriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru, kita harus memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan dan memandang tugas mengajar sebagai panggilan jiwa. Keterlibatan dalam dunia pendidikan tidak hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan diri secara aktif dalam perkembangan holistik siswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Tantangan Menjadi Peluang: Digitalisasi di SMPN 8 Cilegon

9 Juni 2024   09:38 Diperbarui: 9 Juni 2024   09:51 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galery Direktorat SMP
Galery Direktorat SMP

SMP Negeri 8 Cilegon, Banten, telah menjawab tantangan pendidikan di era digital dengan inovasi yang memukau. Terpilih sebagai salah satu dari 11 Sekolah Penggerak se-Indonesia dengan berani mengusung tema "Digitalisasi Sekolah, Mengapa Tidak?", SMPN 8 Cilegon telah menunjukkan bagaimana sekolah ini mengadopsi dan mengimplementasikan digitalisasi dapat secara efektif digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Mengapa Digitalisasi?

Pendidikan di era digital menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan akses terhadap teknologi, keterbatasan infrastruktur, dan rendahnya literasi digital. Namun, tantangan ini juga menghadirkan peluang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin terhubung dengan teknologi. SMPN 8 Cilegon melihat peluang ini dan bertekad untuk memanfaatkannya demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Praktik Baik yang Dilaksanakan:

  • Penggunaan teknologi dalam Absensi Siswa; Mentautkan website sekolah ke sistem absensi siswa dengan memindai barcode, memudahkan pengawasan kehadiran siswa yang lebih efisien dan real-time.
  • Pengembangan Bahan Ajar; Materi pembelajaran digital, tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik tetapi juga memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing.
  • Majalah Dinding Digital; Dinding digital menjadi media membagikan informasi, wadah untuk mempromosikan kreativitas siswa, dan membangun komunitas belajar yang inklusif.
  • Digitalisasi Bimbingan Konseling; Layanan konseling yang lebih mudah dan fleksibel terhadap kebutuhan emosional dan sosial siswa.
  • Perpustakaan digital; Mengadopsi perpustakaan digital memungkinkan siswa untuk mengembangkan kebiasaan membaca yang lebih luas dan mendalam tanpa terbatas oleh lokasi fisik perpustakaan

Tantangan dan Solusi:

Keterbatasan infrastruktur teknologi, diatasi SMPN 8 Cilegon melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan perangkat dan akses internet yang memadai. Sekolah juga memberikan pelatihan berkelanjutan kepada guru untuk meningkatkan keterampilan digital mereka.

Simpulan

SMPN 8 Cilegon terus membuktikan bahwa mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan adalah langkah esensial untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif. "Digitalisasi, mengapa tidak?" menjadi seruan untuk mengadopsi teknologi demi masa depan pendidikan yang lebih cerah

Galery Direktorat SMP
Galery Direktorat SMP
Galery Direktorat SMP
Galery Direktorat SMP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun