Mohon tunggu...
Yosie Pandriyani
Yosie Pandriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru, kita harus memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan dan memandang tugas mengajar sebagai panggilan jiwa. Keterlibatan dalam dunia pendidikan tidak hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan diri secara aktif dalam perkembangan holistik siswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunitas Sekolah yang Berdampak, Mimpi yang Bisa Terwujud

20 Januari 2024   15:44 Diperbarui: 20 Januari 2024   15:47 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galery Apong - SDN Taman Sari 1

Kamis, 18 Januari 2024, pagi yang cerah, SD Tamansari 1 riuh dengan suara anak-anak yang berlarian di halaman sekolah. Para guru dan kepala sekolah berkumpul di ruang pertemuan untuk belajar bersama tentang Perencanaan Pembelajaran Ekinerja PMM.

Kepala sekolah, Apong Hermawati, S.Pd, membuka pertemuan dengan memberikan sambutan. Ia menyampaikan bahwa pembelajaran berbasis merdeka belajar merupakan hal yang penting untuk diterapkan di sekolah.

"Pembelajaran merdeka belajar memberikan kesempatan kepada guru untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Hal ini tentu saja akan berdampak positif pada murid," ujar Apong.

Setelah sambutan, para guru mengikuti pemaparan materi dari narasumber, Wulan Widari Endah dan Yosie Kristin Pandriyani. Narasumber menyampaikan tentang pentingnya perencanaan pembelajaran yang matang, untuk membantu guru mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif.

Pada sesi diskusi, para guru berdiskusi tentang langkah pertama menuju komunitas sekolah yang berdampak pada murid. Mereka bersepakat bahwa langkah pertama adalah membangun komunikasi yang baik antar guru, kepala sekolah, dan orang tua.

"Kita harus sering berkomunikasi dengan orang tua murid. Kita perlu menjelaskan tentang pembelajaran merdeka belajar dan bagaimana orang tua dapat mendukung pembelajaran murid di rumah," ujar salah satu guru.

Mereka juga bersepakat untuk saling berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Dengan berbagi praktik baik, para guru dapat belajar dari satu sama lain dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Acara belajar bersama ini ditutup dengan sesi tanya jawab. Para guru mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk memperdalam pemahaman mereka tentang perencanaan pembelajaran merdeka belajar.

Apong berharap bahwa pembelajaran bersama ini dapat menjadi awal yang baik bagi SD Tamansari 1 untuk menuju komunitas sekolah yang berdampak pada murid.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membangun komunitas sekolah yang berdampak pada murid:

  • Bangun komunikasi yang baik antar guru, kepala sekolah, dan orang tua. Komunikasi yang baik akan membantu untuk membangun rasa saling percaya dan kerja sama.
  • Sering-seringlah berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Dengan berbagi praktik baik, para guru dapat belajar dari satu sama lain dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Fasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kolaborasi antar guru, kepala sekolah, dan orang tua. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa pelatihan, workshop, atau forum diskusi.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, komunitas sekolah yang berdampak pada murid dapat terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun