Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Lainnya - MARKETING

" Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH !, Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH ! "

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Puruk Cahu - Kota Lengang nan Rupawan di Ujung Kalimantan Tengah"

4 Februari 2015   20:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:50 7294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2002, ketika berkunjung pertama kalinya ke Muara Teweh, saya diberi tahu mengenai satu kota lagi, yang posisinya berada setelah Muara Teweh, yaitu Puruk Cahu, dan itu adalah pertama kalinya mendengar nama Kota Puruk Cahu.

Suasana saat akan memasuki Kota Puruk Cahu

Baru pada kesempatan kali ini, tahun 2015, bisa ada kesempatan ke kota tersebut karena ada urusan pekerjaan.

Saat pagi akan berangkat ke Puruk Cahu, info yang di dapat dari kenalan-kenalan yang ada di Muara Teweh, lama perjalanan dari Muara Teweh ke Puruk Cahu adalah sekitar 2 jam, namun disarankan harus berhati-hati karena kondisi jalannya berkelak-kelok dan di sebelah kanan dan kirinya adalah jurang!

14230305221797098125
14230305221797098125

14230305821783085964
14230305821783085964
Kondisi Jalan Muara Teweh - Puruk Cahu yang penuh kelokan dan naik turun, harus ekstra waspada

Setelah membeli Pertamax (karena bensin jenis Premium, antrenya berjam-jam) di Muara Teweh, perjalanan menuju ke Puruk Cahu sejauh sekitar 96 KM dari Muara Teweh dimulai, dan memang benar, jalan yang dilalui berkelak-kelok, bagaikan berjalan di atas punggung ular yang penuh kelokan.

Ada 2 akibat yang terjadi karena kondisi jalanan yang penuh kelokan tersebut, yang pertama, mobil tidak bisa jalan kencang, dan jika ada truk trailer/tronton yang lewat di depan kita, cukup susah untuk menyelipnya, harus nunggu kebaikan hati sang sopir untuk memberi jalan. Akibat yang kedua adalah jika sopir atau penumpang kondisi fisik sedang ga fit atau gampang mabuk, hampir di pastikan akan "muntah-muntah", karena kelokannya sungguh dahsyat.

14230306731889222540
14230306731889222540
Di beberapa titik terdapat jalan rusak, namun jumlah hanya sedikit saja
Namun demikian, walau jalannya penuh kelokan, tetapi kondisi aspalnya 95 persen halus dan mulus, hanya sekitar 5 persenan yang lubang dan rusak.

Setelah perjalanan sekitar 2 jam, akhirnya kami tiba di Puruk Cahu. Puruk Cahu adalah ibu kota Kabupaten Murung Raya (Mura), di mana jumlah penduduknya sekitar 100,000 orang.

1423030763655069903
1423030763655069903
Jembatan Merdeka, merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Puruk Cahu
14230308281060591539
14230308281060591539
Saat di tengah - tengah Jembatan Merdeka

Saat akan memasuki kota utamanya, kami menyeberangi Sungai Barito dengan "Jembatan Merdeka". Jembatan dengan warna merah menyala ini, merupakan simbol "kemerdekaan" warga, dikarenakan setelah ada jembatan, masyarakat Puruk Cahu benar-benar terbebas dari “antrean lama dan mahal”, antre menunggu kapal penyeberangan dan tiket penyeberangan yang relatif lebih mahal, dibandingkan menyeberang melalui Jembatan. MERDEKA!

14230308911105833139
14230308911105833139
Pemandangan Kota Puruk Cahu dari atas Jembatan Merdeka

Saat tiba di Puruk Cahu, karena sudah siang, kami langsung mencari depot untuk makan siang. Sempat muter-muter selama 10 menit untuk mencari depot yang bersih dan ekonomis harga, dan akhirnya dapat juga, sebuah depot Jawa yang enak di seberang kantor Pos Puruk Cahu. Kami berempat makan 1 nasi uduk, 2 nasi soto ayam Jawa, dan minum 2 gelas es jeruk dan 1 teh hangat, hanya habis Rp 52,000. Cukup murah untuk sebuah kota yang terletak di ujung Provinsi Kalimantan Tengah.

1423031097471942897
1423031097471942897
Jalanan yang lengang dan tertata rapi
142303118727251227
142303118727251227
Bundaran Khas di kota - kota besar di Kalimantan Tengah

14230312741947513009
14230312741947513009

14230313101592507797
14230313101592507797
Gambar - Gambar Suasana dalam Kota Puruk Cahu yang lengang dan relatif masih bersih

Situasi kota Puruk Cahu, cukup sepi dan lengang dibanding Muara Teweh, namun demikian untuk kebutuhan dasar, sudah ada semua, kuliner lengkap, makanan Banjar, makanan Jawa, masakan Padang, Chinese Food, ada semua, ditawarkan oleh beberapa depot dan rumah makan yang banyak terdapat di jalan utama Puruk Cahu.

Sekitar 20 KM dari Puruk Cahu, saya diberi tahu oleh teman, ada penambangan besar emas, oleh PT. Indo Mura, dan kualitas emasnya sangat bagus. Teman saya pernah membelikan istrinya kalung emas dari Puruk Cahu, dan saat pulang ke Surabaya, saat mau dijual, dan diperiksa oleh toko, pemilik tokonya mengatakan bahwa kadar dan kualitas emas tersebut sangat baik dan bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun