[caption id="attachment_350524" align="aligncenter" width="300" caption="Air Mancur Kapuas Kota Air"][/caption]
Kota Kuala Kapuas merupakan ibu kota Kabupaten Kapuas, yang di juluki sebagai “Kota Air”, karena letaknya berada di tepi salah satu sungai besar di Pulau Kalimantan, yaitu Sungai Kapuas, yang panjangnya sekitar 610 km dan bermuara di Laut Jawa. Namun, perlu di perjelas, bahwa Sungai Kapuas di sini berbeda dengan Sungai Kapuas yang berada di Kalimantan Barat, dua sungai ini sama sekali berbeda dan tidak ada alirannya yang berhubungan, hanya namanya saja yang kebetulan sama.
Kabupaten Kapuas merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian paling ujung dari Provinsi Kalimantan Tengah, yang berbatasan langsung dengan Kab. Barito Kuala di Provinsi Kalimantan Selatan.
Namun demikian, walau terletak di bagian ujung Provinsi Kalimantan Tengah, letak Kuala Kapuas sangat strategis dan tidak terpencil, letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Banjarmasin, Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, malahan, jarak dari Kapuas ke Banjarmasin, lebih dekat dibanding dari Kapuas ke ibukota Kalimantan tengah, Palangkaraya.
[caption id="attachment_350525" align="aligncenter" width="300" caption="Dari Arah Banjarmasin, jika akan masuk Kuala Kapuas melewati Jembatan Pulau Peta"]
![14236361841549546023](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14236361841549546023.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
[caption id="attachment_350526" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi bagian dalam jembatan Pulau Petak"]
![1423636274522826743](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423636274522826743.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Jika dulu, sebelum jembatan Barito di dirikan, dari Banjarmasin menuju Kapuas memakan waktu yang tidak menentu karena tergantung antrean, dimana harus naik kapal penyeberangan (ferry) beberapa kali untukmenyeberangi Sungai Barito di Kab. Barito Kuala dan Sungai Kapuas di Kab. Kapuas, maka saat ini setelah Jembatan Barito dan Jembatan Pulau Petak sudah berdiri, dari Banjarmasin ke Kapuas memakan waktu sekitar 1 - 1,5 jam, sedangkan dari Kapuas ke Palangkaraya memakan waktu sekitar 1,5 - 2,5 jam.
Letak Kapuas yang strategis di antara jalur utama yang menghubungkan dua kota besar Banjarmasin - Palangkaraya, membuatnya ramai di kunjungi maupun di lewati oleh orang - orang yang lalu lalang di antara kedua kota besar tersebut.
Hal tersebut membuat Kuala Kapuas pun berkembang menjadi salah satu kota besar di Provinsi Kalimantan Tengah, selain Palangkaraya, Sampit, Pangkalan Bun, dan Muara Teweh.
[caption id="attachment_350528" align="aligncenter" width="300" caption="Rerimbunan Pohon-Pohon di tengah Kota Kuala Kapuas"]
![14236364291702132788](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14236364291702132788.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
[caption id="attachment_350531" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan di depan kantor Dinas Pendapatan yang asri dan bersih"]
![1423636737564838398](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423636737564838398.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
[caption id="attachment_350532" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi di salah satu perempatan di Kuala Kapuas yang masih sepi"]
![14236368162123409885](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14236368162123409885.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Walaupun sebagai salah satu kota besar di Kalimantan Tengah dan terus berkembang, kondisi kota nya sangat rapi dan tertata, situasi di jalan – jalan raya utama kompleks perkantoran milik Pemda sangat asri dan bersih, dilengkapi trotoar yang bagus bagi para pejalan kaki, dan ceceran sampah bisa di katakan sangat sulit di jumpai, mengendarai kendaraan di pusat kota nya pun sangat enak karena tidak ada kemacetan dan kesemerawutan. Daerah yang agak padat, ramai dengan hiruk pikuk aktivitas perdagangan dan bongkar muat terdapat di sekitar kawasan pasar dan kota lama nyayang berada di tepi sungai Kapuas, yang merupakan pusat perdagangan sejak jaman lampau.
[caption id="attachment_350538" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi di pusat perdagangan di Kuala Kapuas"]
![14236370411789129501](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14236370411789129501.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
![1423637118632472444](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423637118632472444.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Seperti sebagian besar ibu kota - ibu kota kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah, yang di hiasi oleh taman - taman yang indah di pusat kota, termasuk bundaran di tengah jalan utama, di Kuala Kapuas pun, banyak terdapat taman - taman serta bundaran - bundaran di tengah jalan utama.
[caption id="attachment_350546" align="aligncenter" width="300" caption="Kondisi di sekitar bundaran utama di jalan poros Banjarmasin - Kapuas - Palangkaraya"]
![14236374161037409386](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14236374161037409386.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)
Salah satu bundaran yang paling bagus dan megah, adalah bundaran di jalan utama poros Banjarmasin - Palangkaraya, yang di keempat sudut di seberang bundaran, terdapat gambaran patung - patung khas kebudayaan penduduk asli di Kuala Kapuas dan burung khas Kalimantan Tengah, Burung Enggang, sambil di hiasi bunga - bunga yang beraneka ragam, membuatnya menjadi oase yang menyejukkan mata, saat melewatinya.
Begitu indahnya bundaran tersebut, sering di jadikan lokasi pengambilan foto oleh para pengendara yang lalu lalang, untuk di jadikan kenang-kenangan indah, dan di sore hari, banyak pedagang kaki lima menjajakan jajanannya bagi para pengunjung di sekitar bundaran tersebut.
Di salah satu bagian dari taman tersebut terdapat semboyan Kabupaten Kapuas, yaitu “Tingang Menteng, Panunjung Tarung”, yang memiliki arti dan makna sesuai kutipan dari situs web Kabupaten Kapuas (www.kapuaskab.go.id), “Tekad Bersama berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mengangkat harkat dan martabat secara berkelanjutan, bagi seluruh komponen masyarakat Kabupaten Kapuas”.
[caption id="attachment_350551" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana di tepi Sungai Kapuasyang bersih"]
![14236376471411722138](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14236376471411722138.jpg?t=o&v=300?t=o&v=770)