Mohon tunggu...
Yosia Solaiman
Yosia Solaiman Mohon Tunggu... Lainnya - MARKETING

" Jika Ingin Mengenal Isi Dunia, MEMBACALAH !, Jika ingin Dunia Mengenalmu, MENULISLAH ! "

Selanjutnya

Tutup

Bola

" Siapa Bertekun, Dia Akan Menuai Hasilnya"

11 Mei 2019   09:00 Diperbarui: 11 Mei 2019   12:09 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah 3 hari lalu, semifinal Liga Champion Eropa (LCE), dikejutkan dengan tumbangnya raksasa Barcelona oleh Liverpool, maka pada babak semifinal lainnya, Tottenham Hotspur (Spurs) membuat kejutan yang tidak kalah hebatnya ketika menjungkalkan tim penumbang Juara Bertahan 3 kali berturut - turut LCE, Real Madrid CF, yaitu Ajax Amsterdam.

Ini adalah kejutan yang tidak kalah hebohnya dengan tumbangnya Barcelona.

Sebelum pertandingan, Ajax jauh diunggulkan karena fakta - fakta unggul yang dimilikinya, antara lain : 

  1. Pada semifinal pertama seminggu sebelumnya, di kandang Spurs, Ajax mampu menumbangkan tuan rumah dengan skor 1-0. Bayangkan selama ini Spurs susah dikalahkan di kandangnya sendiri, namun Ajax mampu menumbangkannya. Dengan  kemenangan hebat di kandang lawan, maka banyak pihak yang mengatakan bahwa satu kaki Ajax sudah ada di babak final. 
  2. Pada semifinal ini, penyerang andalan Spurs, Harry Kane belum bisa diturunkan karena cedera, padahal Kane adalah penyerang andalan Spurs dan pemain utama.
  3. Saat pertandingan semifinal ke-2 ini, Ajax bermain di kandang sendiri dan didukung penuh oleh supporternya, sehingga pasti akan menjadi tekanan yang sangat berat bagi Spurs.

Dengan situasi  yang tidak menguntungkan tersebut, Spurs mau tidak mau harus menjalani pertandingan tersebut. Bisa dibayangkan beban moral yang ditanggungnya. 

Dan ketika akhirnya memasuki pertandingan, terlihat Ajax sangat enjoy dan Spurs agak tertekan, alhasil baru memasuki menit ke-5, Spurs langsung kebobolan.

Gol ini sangat meruntuhkan mental Spurs, sebaliknya bagi Ajax, ini meningkatkan moral mereka.

Mental Spurs makin terpuruk ketika di menit 35, kebobolan lagi.

Hingga akhirnya mereka memasuki masa istirahat babak pertama.

Ketinggalan 3 gol, di kandang lawan, dan "hanya" tersisa 45 menit lagi pertandingan, tentunya situasi ini sangat membuat stress dan tekanan besar bagi Tim tamu.

Bisa kita bayangkan, kalau kita yang menghadapi situasi tersebut, bisa jadi kita ingin lari dan menyerah saja, karena bisa dikatakan tidak mungkin untuk membobol gawang tuan rumah yang tangguh sebanyak 3 gol dalam 45 menit !!!!

Namun, 

Kenyataanya sungguh mengejutkan !

Dalam tempo 35 menit terakhir babak kedua, Spurs mampu mencetak 3 gol ke gawang Ajax secara beruntun, sehingga akhirnya Spurs mampu lolos ke final LCE 2019, dimana ini adalah pertama kalinya mereka bisa menembus hingga ke partai puncak LCE.

Pemain Ajax dan para supporternya yang sejak awal optimis lolos, terdiam dan bersedih, dihadapkan  kenyataan bahwa 35 menit akhir situasi berbalik dan mereka pun harus menerima kenyataan gagal lolos ke final LCE.

Jika kita hitung dari durasi pertandingan semifinal dengan sistem home dan away, dimana tiap satu pertandingan adalah 2 x 45 menit (90 menit), maka total adalah 2 x 90 menit = 180 menit.

Selama 145 menit, Ajax unggul 3-0 !, namun di 35 menit akhir, mereka dibalas 3 gol !

Hal di atas menyiratkan bahwa kestabilan dan konsentrasi adalah hal yang mutlak diperlukan.

Bagi Spurs, mereka luar biasa berjuang tanpa henti dan takut untuk meraih hasil yang terbaik, tidak peduli apapun hasil akhirnya, mereka terus menyerang dan hasilnya positif, bisa membalas ketinggalannya.

Sedangkan bagi Ajax, tentu ini adalah hal yang disayangkan, setelah unggul 3-0, mereka lebih bermain bertahan dengan tujuan menjaga keunggulan skor, hal ini justru berakibat fatal, mereka tidak konsisten dengan pola awal yang menyerang, sehingga ritme berubah dan akhirnya malah terbalas 3 gol.

Apa yang terjadi dalam "drama" di atas, jika diterapkan dalam kehidupan, kita harus bisa bertekun seperti Spurs untuk tidak menyerah walau menghadapi situasi yang sulit dan kelihatannya susah diatasi. 

Sebuah kata - kata bagus dan bijak mengatakan agar "kita berlari dengan tekun dalam perlombaan yang ditetapkan bagi kita".

Hidup bagaikan ajang olahraga atau perlombaan lari, dimana kita berupaya bertekun untuk menjalaninya hingga akhir perlombaan, dan dia yang bertekun akan mendapat hasil positif.

Namun, hal lain juga yang perlu diwaspadai dari kehidupan ini, adalah di saat kita hidup aman dan nyaman, kita hendaknya tidak lengah dan menjadi takabur.

Ada sebuah kata peringatan yang bagus, yang berkata : 

" Orang yang selalu waspada berbahagia, Tapi orang yang mengeraskan hati akan jatuh ke dalam kesusahan. "

Di saat jaya atau menikmati kesuksesan dalam hidup, tidak boleh besar kepala dan terlalu percaya diri sehingga "tidak waspada", sehingga akhirnya akan mengalami kesulitan. Selalu tetap waspada dan berhati - hati.

Seperti Ajax yang sudah unggul jauh, bisa jadi karena merasa sudah aman, mereka merubah pola permainan, dan hasilnya mereka malah mengalami kekalahan hanya pada 35 menit akhir dari total 180 menit....

Intinya : 

" Dalam kehidupan ini, jangan mudah menyerah, di saat mengalami kesulitan hidup; dan di saat kita sudah sukses, hendaknya tetap waspada untuk mempertahankannya, agar tidak hilang lenyap, karena sombong dan lengah. "

(@ Aloha, 11.05.19, by JK) 

"Ball + & Good Words"

(Seri : 002/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun