Kopi, sebagian besar orang tidak asing dengan minuman ini, minuman hasil seduhan biji kopi yang menjadi favorit banyak orang. Salah satu negara penghasil kopi terbaik adalah Indonesia, kopi lokal Indonesia memiliki banyak jenis salah satunya adalah kopi luwak. Kopi luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang luwak kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki cita rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak, lebih nikmat rasanya, sehingga tidak heran banyak sekali pencinta kopi luwak dari dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu tempat yang memproduksi kopi luwak, yaitu Mertha Sari Buana "Luwak Coffee" di Bali. Di tempat ini kopi luwak diproduksi mulai dari budidaya kopi hingga pasca panen, produksi dan pemasarannya. Ditempat ini terdapat kebun kopi sekaligus tempat pemeliharaan luwak yang benar-benar menyatu dengan alam serta free to try & taste  sehingga menarik wisatawan, untuk mencicipi kopi luwak wisatawan harus mengeluarkan uang sebesar Rp40.000,-. Mertha Sari Buana"Luwak Coffee" ini buka setiap hari dari jam 09.00-18.00 WITA.  Awalnya untuk merintis usaha luwak ini, pemilik hanya mempunyai 10 ekor luwak. Namun dengan semakin majunya usaha kopi luwak ini, luwak ditambah jumlahnya. Setiap hari produksi kopi luwak mencapai 500-1000 gram. Pemilik mempunyai kebun sendiri untuk penangkaran luwak kurang lebih seluas 1 ha. Disana luwak dibiarkan atau dilepaskan agar bisa bebas memilih makanannya sendiri sehingga dapat menghasilkan kopi luwak yang nikmat.
Pada usia 1 tahun luwak mulai mengkonsumsi kopi dan kopi yang dimakan adalah kopi jenis arabika karena menurut penelitian, kadar asamnya lebih rendah. Luwak mampu mengkonsumsi setengah kilogram kopi setiap harinya. Saat belum musim kopi, luwak juga memakan aneka buah-buahan. Namun, yang menjadi kegemarannya adalah buah pepaya, semakin sering luwak mengkonsumsi makanan selain kopi, itu akan membuat rasa biji kopi yang dikeluarkan luwak itu sendiri juga lebih nikmat.
Tahap yang dilakukan untuk pembuatan kopi luwak yang pertama yaitu, dicuci dengan air panas agar steril hal ini sangat penting karena kopi luwak adalah hasil dari kotoran luwak yang mana pasti mengandung bakteri, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari lalu setelah kering kopi ini ditumbuk hingga halus kemudian disaring untuk mendapatkan sari kopi yang paling halus. uniknya pembuatan kopi luwak disini masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tungku dan kayu bakar.
Selain rasanya yang nikmat kopi luwak memiliki banyak sekali manfaat yaitu berkhasiat untuk obat kanker dan diabetes, memproteksi mulut dan gigi, melindungi kulit, mencegah penyakit syaraf dan parkinson.
Di tempat ini terdapat banyak pilihan kopi antara lain : kopi gingseng kopi Bali , hot chocolate, lemon grass tea, ginger tea, coconut coffee, chocolate coffee dan kopi luwak. Menurut pemilik, kopi yang sering dipesan oleh pengunjung adalah kopi luwak, kopi gingseng dan coconut coffee.
Harga kopi luwak lebih mahal dari pada harga kopi robusta. Harga kopi luwak bisa mencapai 1 juta/kg, sedangkan harga kopi robusta Rp 60.000/kg. Rasa nikmat dari kopi luwak sebanding dengan harga yang dipatok oleh pengusaha, karena rasa kopi luwak jauh lebih nikmat dari pada kopi robusta. Kopi luwak lebih lembut karena rendah kafein.
Kopi luwak ini dipasarkan hanya di sekitar daerah Bali saja, dikarenakan jumlah luwak yang terbatas membuat pemilik takut jika nantinya permintaan pasar tinggi, tidak dapat memenuhinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H