Halo pembaca, apa kabar?
Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi mengenai pengalaman saya belajar di sebuah perpustakaan. Tahun lalu, 2013, saya sangat rajin datang ke sebuah perpustakaan untuk belajar mengenai ekonomi. Saya melihat banyak kaum muda yang begitu bersemangat dan sangat rajin belajar mengenai ekonomi. Saya kagum melihat semangat teman-teman tersebut. Hingga, saya berkata kepada diri saya sendiri “…Apabila anak-anak yang pintar-pintar ini juga aktif dalam berbagi ilmu kepada pelaku bisnis dilapangan, saya kira akan membuat kepandaian mereka menjadi lengkap.”
Setiap hadir dalam perpustakaan tersebut, saya selalu membayangkan anak-anak muda ini memberikan penyuluhan mengenai pengetahuan ekonomi kepada pelaku bisnis, khususnya pelaku bisnis yang sangat membutuhkan pertolongan dalam hal sharing ilmu pengetahuan, seperti pedagang kaki lima, pedagang makanan, serta para masyarakat yang memiliki modal terbatas namun ingin memulai kegiatan berdagang.
Saya percaya teman-teman atau para anak muda yang sedang studi ekonomi dimanapun mereka berada, apabila mereka mau membuka pintu kamar kemudian bertemu orang, mungkin saja akan terjadi transaksi berbagi pengetahuan. Sebagai contoh: seorang kaum muda yang sering membeli makanan di warung tenda. Awal mula ia datang hanya sebagai konsumen. Kemudian, ia mulai berinteraksi dengan pedagang di warung tenda. Ia mulai bertanya bagaimana memulai usaha makanan sampai memiliki ide untuk menjual makanan melalui warung tenda hingga membuka usaha catering. Apabila kita mau menghayati ilustrasi tersebut atau mencoba dilapangan, kita akan menemukan bahwa ternyata ada proses awal mula – berlangsung – harapan terhadap suatu kegiatan dagang oleh pelaku bisnis.
Berdasarkan ilustrasi di atas kemudian timbul pertanyaan “Lantas, bagaimana saya, seorang kaum muda yang sedang studi ekonomi memberi kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya pedagang kaki lima atau penggiat usaha kecil dan menengah lainnya?”
Pertama, buatlah sebuah artikel singkat dalam 1 lembar atau lebih pada kertas ukuran A4 atau 1 lembar folio. Artikel tersebut terdiri dari:
1.Judul artikel.
2.Tujuan program.
3.Latar belakang teori.
4.Kegiatan
5.Prediksi. Prediksi dapat berupa pembahasan mengenai apa yang akan terjadi berdasarkan teori atau berdasarkan pengalaman dilapangan.
6.Pengendalian. Pengendalian dapat berupa pembahasan mengenai apa yang dapat dikendalikan berdasarkan teori atau berdasarkan pengalaman dilapangan.
Setelah membuat artikel di atas, para kaum muda dapat melaksanakan kegiatan nyata dilapangan. Kegiatan sederhana saja. Hal yang terpenting dalam hal ini, kaum muda terbiasa untuk:
1.Membuat/menciptakan Program.
2.Pelaksanaan program
Setelah terlatih dalam melaksanakan 2 kegiatan tersebut maka dapat mengembangkan diri kepada keterampilan:
1.Evaluasi yakni: menemukan apa sajakah kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaan program.
2.Monitor yakni: menemukan bagaimana perjalanan program, apakah program dapat diterima atau dapat dimengerti atau perlu perbaikan saat program berjalan, dan lain sebagainya.
Kemudian, timbul pertanyaan “…Kalau saya lebih senang menulis analisis ekonomi daripada membuat program hingga melaksanakan program, jadi bagaimana?”
Saya akan memberikan jawaban bahwa menulis mengenai dan berbagi pengetahuan mengenai ekonomi merupakan kegiatan yang sangat bagus. Tetapi kalau boleh saya menaikkan skills demand, alangkah lebih baik, apabila memungkinkan/situasi mendukung jadilah kamu muda yang memiliki profesi penulis dan praktisi. Menghemat keterampilan mungkin tidak berlaku dalam hal ini.
Jadi?
Bersikaplah boros terhadap keterampilan anda!
Atau gunakan keterampilan anda secara maksimal.
Saya merasa ketika kaum muda dapat memulai kegiatan di atas maka kaum muda sudah memupuk keterampilan untuk menjadi ekonom sejak muda. Ingatlah selalu, untuk menjadi ekonom senior dan dihormati perlu dimulai langkah belajar menjadi ekonom sejak awal. Jangan pernah takut salah atau merasa program yang dibuat terlalu sederhana dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, kepercayaan diri menjadi seorang profesional dimulai dari keberaniannya untuk membuat sesuatu yang sederhana dan terus mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki dengan konsisten.
Baiklah, selamat belajar & salam sukses selalu!
Ingatlah selalu formula sederhana: Buka pintu kamar bertemulah orang! Mulailah belajar menjadi ekonom!
Definisi Kata:
bo·ros a 1 banyak dl pemakaian tenaga.
eko·nom /ékonom/ n ahli perekonomian.
kon·sis·ten /konsistén/ a 1 tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek; 2 selaras; sesuai.
mak·si·mal a sebanyak-banyaknya; setinggi-tingginya; tertinggi.
pro·fe·si /profési/ n bidang pekerjaan yg dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu.
pro·fe·si·o·nal /profésional/ a 1 bersangkutan dng profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H