Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tragedi Si Pelayan

9 Mei 2017   20:51 Diperbarui: 9 Mei 2017   21:00 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini semua riuh rendah
Dunia maya dunia nyata
Semua kompak beri suara
Sampai jadi perhatian dunia

Banyak orang bersuka ria
Banyak juga banjir air mata
Ada juga yang tak puas
Karena Si Pelayan dipenjara

Si Pelayan sungguh malang
Setelah kalah dalam lomba
Ia dihukum karena tekanan
Bak maling ayam tertangkap basah

Ia adalah minoritas
Ia hanya ingin berkarya
Berkarya lewat kuasa
Untuk jadi pelayan sesama

Tapi sayang sungguh sayang
Pencari kuasa tak menyukainya
Pencari uang juga memusuhinya
Karena Si Pelayan tak satu jalan

Si Pelayan sedang terjebak
Terjebak dalam kasus penistaan
Terjebak oleh tekanan massa
Terjebak oleh vonis jaksa

Sebetulnya ini memalukan
Karena soal kuasa dicampur agama
Hukum kalah oleh aksi massa
Kebhinekaan dikalahkan golongan

Ini semakin memalukan
Karena Tuhan dibawa-bawa
Padahal Tuhan Mahakuasa
Tuhan tak butuh aksi massa

Bagi mereka ini kekuatan
Bagi kami itu menakutkan
Padahal bangsa kita ada
Karena napas kebhinekaan

Cukup sudah semua kegaduhan
Ini Indonesia bukan Timur Tengah
Kami hanya ingin kedamaian
Bersama tetap tegaknya kebhinekaan

Semoga kebhinekaan tetap tegak
Persatuan semakin kuat
Perdamaian terus terjaga
Agar bangsa selalu sentosa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun