Setelah EPL, La Liga, dan Ligue 1 musim ini usai, pada pekan lalu, pada akhir pekan ini, Liga Serie A Italia, juga akan menyusul 'tutup buku'. Dengan sudah juaranya Juventus, dan sudah pasti lolosnya sejumlah klub ke kompetisi Eropa (Liga Champions dan Liga Europa), praktis pekan penutup ini hanya menjadi pekan formalitas. Kalaupun ada laga penting, itu hanya melibatkan Empoli (posisi 17, nilai 32) dan Crotone (posisi 18, nilai 31) yang sama-sama sedang berjuang menghindari degradasi.
Setelah akhir pekan ini, para pecinta sepak bola masih akan disuguhi laga final Liga Champions, antara Real Madrid Vs Juventus, yang akan digelar, pada 4 Juni (dini hari WIB) mendatang. Setelahnya, akan berlangsung turnamen Piala Konfederasi, yang akan dihelat, pada 18 Juni-2 Juli mendatang, sebelum akhirnya benar-benar 'kosong', sampai pertengahan bulan Agustus mendatang. Kalaupun ada pertandingan, itu hanya laga uji coba pramusim, yang tidak segreget laga kompetisi reguler.
Meski begitu, bukan berarti tak ada sajian menarik, di libur kompetisi musim panas ini. Karena, libur musim panas, adalah panggung bagi bursa transfer pemain. Meski bukan berupa pertandingan di lapangan, bursa transfer pemain, adalah arena pertandingan bagi klub, untuk berbenah, dengan cara menggaet pemain atau pelatih incarannya. Di sini, klub kerap bersaing ketat dengan klub lain, sebelum akhirnya mendapat sosok incarannya. Bursa transfer musim panas, juga menjadi ajang adu kemampuan, bagi manajemen klub, dalam membangun tim, untuk mengarungi kompetisi, demi mencapai target masing-masing.
Bursa transfer sendiri, juga kerap menyajikan pemandangan menarik, seperti pemecahan rekor transfer, drama 'pengkhianatan', proses 'balikan', antara pemain, dengan mantan klubnya, atau proses 'penikungan', dalam proses transfer seorang pemain. Kadang, transfer pemain masih dibumbui lagi, dengan proses tarik ulur negosiasi yang menjengkelkan, atau berita rumor-rumor transfer yang membingungkan.
Kebetulan, semua momen itu, sempat terjadi, di bursa transfer musim panas tahun 2016 lalu. Kala itu, terjadi pemecahan rekor dunia transfer pemain, sekaligus momen 'balikan ke mantan', saat Pogba 'balikan', dari Juventus ke Manchester United (MU), dengan ongkos 89 juta pounds. Pada prosesnya, negosiasi 'pemulangan' Pogba ini cukup alot, dan panjang. Karena, proses negosiasi ini sudah berlangsung, sejak tahun 2014. Pada waktu yang sama, juga terjadi beberapa transfer 'balikan', seperti pada kasus transfer Alvaro Morata (balikan ke Real Madrid), Mats Hummels (Bayern Munich), Mario Gotze (Borussia Dortmund), dan David Luiz (Chelsea).
Sementara itu, drama 'pengkhianatan', di bursa transfer musim panas lalu, tersaji pada transfer Gonzalo Higuain, saat 'menyeberang', dari Napoli ke Juventus, dengan harga 90 juta euro. Keputusan ini, jelas tak bisa diterima fans Napoli, yang menganggap Juventus sebagai musuh bebuyutan. Akibatnya, status penyerang asal Argentina ini berubah, dari ikon klub menjadi musuh bersama klub.
Pada kasus 'penikungan', di bursa transfer musim panas lalu, kita menemuinya, pada transfer Renato Sanches, bintang muda timnas Portugal. Sempat intens didekati MU, dan dikabarkan akan segera pindah, dari Benfica ke MU, gelandang penjelajah ini justru pindah ke Bayern Munich. Padahal, sebelumnya, The Bavarians tidak pernah diberitakan tertarik merekrut Sanches. Ini adalah 'penikungan', dengan taktik 'operasi senyap' yang sungguh rapi.
Bursa transfer, memang selalu dinamis, dan penuh kejutan. Ia mampu menjadi sebuah hiburan tersendiri, bagi pecinta sepak bola, di masa jeda kompetisi. Ia mampu menyajikan harapan, kegembiraan atau bahkan kekecewaan, seperti halnya dalam sebuah pertandingan. Inilah salah satu momen penuh drama (versi nyata) di sepak bola, yang selalu menarik untuk disimak.
Akankah bursa transfer kali ini mampu kembali menyajikan kejutan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H