Setelah terdegradasi dari EPL, ke Divisi Championship, musim 2015/2016 lalu, Newcastle United kembali ke promosi ke EPL, pada musim 2017/2018 mendatang. Kepastian ini didapat, setelah mereka menang 4-1, atas Preston North End, Selasa (25/4, dinihari WIB). Kemenangan ini didapat, setelah gol-gol Ayoze Perez (2), Christian Atsu, dan Matt Ritchie, hanya mampu dibalas Jordan Hugill. Dengan 2 laga tersisa, nilai mereka (88), tidak dapat terkejar, oleh Reading (79), yang menempati posisi ketiga, batas atas zona play-off promosi (peringkat 3-6) dengan demikian, Newcastle mengikuti jejak Brighton & Hove Albion, yang lebih dulu promosi.
Torehan ini, mengulang capaian mereka, pada musim 2009/2010. Kala itu, mereka baru saja terdegradasi dari EPL, akhir musim 2008/2009. Tapi, mereka mampu langsung kembali promosi ke EPL, pada akhir musim 2009/2010. Kala itu mereka dilatih Chris Houghton (kini pelatih Brighton & Hove Albion), dan diperkuat Andy Carroll (kini di West Ham United).
Kesuksesan Newcastle promosi, tak lepas dari keputusan tepat manajemen klub, yang tidak memecat pelatih Rafa Benitez, akhir musim lalu, saat mereka terdegradasi dari EPL. Meski Newcastle terdegradasi, pelatih asal Spanyol ini tidak dipecat, mengingat performanya yang cukup menjanjikan, dalam waktu adaptasi yang cukup singkat, di Newcastle.
Pada musim panas 2016 lalu, Newcastle yang akan berkompetisi di kasta kedua, dibebani target, untuk langsung promosi ke EPL di akhir musim. Target ini cukup menantang, karena The Magpies yang terdegradasi, ramai-ramai ditinggal para pemain kuncinya, seperti Georginio Wijnaldum (ke Liverpool), Moussa Sissoko (ke Tottenham), Tim Krul (dipinjamkan ke Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar, masing-masing pada paruh pertama dan kedua musim ini), dan Andros Townsend (ke Crystal Palace).
Masalah ini diatasi Benitez, diantaranya, dengan mendatangkan Mohammed Diame (Senegal), dari Hull City, meminjam Christian Atsu (Ghana), dari Chelsea, dan menggaet Dwight Gayle (Inggris), dari Crystal Palace. Transfer pemain ini, dipadukan dengan pemain yang masih bertahan di klub, misal, Ayoze Diaz, dan kemampuan Benitez, dalam menyusun taktik.
Hasilnya, setelah sempat menjalani start lambat, di awal musim, pelan tapi pasti, performa Newcastle terus membaik. Dan akhirnya, mereka mampu langsung kembali ke EPL musim depan.
Kembalinya Newcastle, akan menambah semarak pertarungan antarpelatih top di EPL, yang sudah diisi pelatih-pelatih sekelas Antonio Conte (Chelsea), Mauricio Pochettino (Tottenham), Pep Guardiola (Manchester City), Jose Mourinho (MU), Arsene Wenger (Arsenal) dan Ronald Koeman (Everton). Karena, Newcastle dilatih oleh Rafa Benitez, yang diantaranya sukses menjuarai Liga Champions 2005 bersama Liverpool, dan meraih Liga Europa 2013 bersama Chelsea. Mampukah mereka bertahan, atau bahkan membuat kejutan di EPL?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H