Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Romansa Unik Jurgen Klopp dan Bayern Munich

22 Februari 2017   21:12 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:30 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika menyebut siapa saja pelatih berprestasi pada dekade ini, Juergen Klopp, adalah salah satunya. Pelatih berusia 50 tahun ini, mengawali karier kepelatihan di FSV Mainz tahun 2001, dan sukses mempromosikan klub itu ke Bundesliga 1 tahun 2004, Klopp lalu pindah ke Borussia Dortmund tahun 2008, dan menjalani karier yang sukses di sana. Ia mengantar Si Kuning-Hitam Lolos ke final Liga Champions Eropa 2013, plus Juara Bundesliga tahun 2011 dan 2012. Di era Klopp, Dortmund juga bermetamorfosis, dari klub yang nyaris bangkrut, karena krisis keuangan parah, menjadi klub tangguh bertabur bintang. Klopp mewariskan modal ini, kepada Thomas Tuchel, pelatih yang menggantikannya di Dortmund tahun 2015. Klopp sendiri, saat ini melatih klub Liverpool FC (Inggris), tepatnya sejak Oktober 2015.

Secara personal, Klopp memang meledak-ledak dan ekspresif. Tapi, ia tak pernah sampai bermusuhan secara terang-terangan, dengan pelatih lain. Kalaupun ada, itu tidak sampai merembet ke luar lapangan, dan cepat selesai. Meski begitu, ternyata Klopp mempunyai hubungan unik, dengan klub Bayern Munich, klub rival bebuyutan Dortmund di Bundesliga. Hubungan unik ini, adalah hubungan, dalam hal merekrut pemain atau staf pelatih.

Hubungan mereka dimulai, musim panas 2008. Ketika itu, Klopp meminjam bek tengah Mats Hummels dari Bayern Munich, dan mempermanenkannya tahun 2009. Di tangan Klopp, Hummels mampu berkembang, menjadi seorang bek tengah yang tangguh, sebelum akhirnya 'dipulangkan' Bayern tahun 2016. Bayern kembali dibuat kecolongan oleh Klopp, saat Dortmund berhasil mendatangkan Marco Reus (yang juga diincar Bayern) dari Gladbach, tahun 2012. Klopp dengan cerdik berhasil memanfaatkan fakta, bahwa Reus adalah alumni akademi sepakbola Dortmund, dan fans berat Dortmund. Reus sendiri, masih menjadi pemain kunci di Dortmund hingga kini.

Bayern lalu membalas secara beruntun, dengan menggaet Mario Gotze, dan Robert Lewandowski dari Dortmund, masing-masing tahun 2013 dan 2014. Gotze digaet, dengan harga 37 juta euro, sesuai dengan nilai klausul pelepasannya. Sedangkan Lewandowski digaet secara gratis, karena kontraknya di Dortmund kadaluarsa tahun 2014. Tapi, keduanya berbeda nasib. Gotze jarang bermain, karena sering terkena cedera, dan kerap inkonsisten. Sehingga, akhirnya ia pulang ke Dortmund musim panas 2016. Sedangkan, Lewandowski masih terus menjadi penyerang tajam andalan Bayern.

Meski Klopp tidak lagi melatih klub Bundesliga, karena melatih Liverpool sejak Oktober 2015, hubungan unik Klopp-Bayern Munich masih berlanjut. Kali ini giliran Klopp yang membalas, dengan memboyong Mona Nemmer (ahli nutrisi Bayern), dan Andreas Kornmeyer (pelatih fisik Bayern), pada musim panas 2016. Aksi pembajakan Klopp berlanjut, dengan menggaet Andreas Schlumberger (dokter tim Bayern), Februari 2017. Schlumberger sendiri, adalah dokter tim Dortmund di era Klopp, yang pindah ke Bayern tahun 2015, bersamaan dengan hengkangnya Klopp dari Dortmund.

Hubungan bajak-membajak yang cukup harmonis, antara Klopp dan Bayern, adalah sebuah anomali. Karena Klopp adalah mantan pelatih Dortmund, dan mempunyai kedekatan personal, dengan suporter Dortmund, rival bebuyutan Bayern. Di sisi lain, keberanian Klopp membajak staf-staf pelatih Bayern seperti memberi pesan kepada Bayern; "Bayern memang bisa membajak pemain, pelatih atau staf-staf pelatih yang mereka mau. Tapi, tim lain juga bisa membajak pemain, pelatih, atau staf pelatih Bayern, jika mereka mau.". Tanpa disadari, Klopp dan Bayern menjadi rival, sekaligus sahabat baik. Memang, kadang rival terberat adalah sahabat terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun