Jika berbicara soal Melwood, tempat latihan tim senior Liverpool, tentu tidak bisa lepas, dari sosok Bill Shankly, pelatih legendaris klub era 1950an-awal 1970an. Melwood memang direnovasi total, pada tahun 1959, dan selesai pada tahun yang sama, atas prakarsa Shankly. Melwood direnovasi, menjadi tempat latihan yang sangat modern pada masanya. Hasilnya, Liverpool mampu menapak masa keemasan, terutama pada dekade 1970an dan 1980an. Meski sempat direnovasi kembali tahun 2000, Melwood masih tetap tak tergantikan hingga kini.
Tapi, pada musim panas 2016, tak lama setelah pelatih klub saat ini, Jurgen Klopp, memperpanjang kontraknya hingga tahun 2022, muncul usulan pemindahan tempat latihan, dari Melwood ke Kirkby (lokasi akademi junior klub). Supaya, pengawasan terhadap performa pemain muda, maupun senior dapat berjalan seimbang, dan sinkron secara taktik. Usulan ini, diajukan oleh Klopp, kepada Fenway Sports Group (FSG), selaku pemilik klub. Sebuah ide yang revolusioner.
Usulan Klopp ini sebetulnya sangat masuk akal. Karena, Melwood dan Kirkby berada di lokasi yang terpisah, dengan jarak sejauh 5 mil (sekitar 7-8 kilometer). Akibatnya, pengawasan terhadap performa pemain muda potensial, tidak optimal. Selain itu, taktik yang diterapkan, di tim akademi, dan senior, masih belum sinkron. Akibatnya, para pemain dari akademi, kesulitan beradaptasi di tim utama. Praktis, setelah era Steven Gerrard, dan Jamie Carragher, belum ada lagi alumnus akademi Si Merah, yang mampu menjadi pemain reguler di tim utama. Keringnya produksi pemain akademi, juga membuat Liverpool sulit berprestasi, terutama dalam beberapa tahun terakhir.
Bagi Klopp, terjaminnya pasokan pemain berkualitas, dari akademi klub, sama pentingnya, dengan menggaet pemain berkualitas, yang diincarnya. Karena, dari perpaduan inilah, sebuah tim kuat dapat terbentuk. Pola ini, sudah diterapkan, saat ia menangani Borussia Dortmund (2008-2015). Ketika itu, Klopp memadukan pemain dari akademi Dortmund, seperti Mario Gotze, dan Marcel Schmelzer, dengan pemain incaran yang ia gaet, seperti Robert Lewandowski, dan Shinji Kagawa. Hasilnya, Dortmund era Klopp, mampu menjadi tim tangguh, di Jerman dan Eropa.
Setelah dikaji beberapa lama, akhirnya pada bulan Februari 2017, FSG mencanangkan proyek pengintegrasian akademi, dan tempat latihan tim senior. Pada proyek ini, kompleks akademi di Kirkby, akan direnovasi total, dan diperluas. Nantinya, tempat latihan klub, dan akademi, akan berada di lokasi yang sama. Sementara itu, tempat latihan tim senior di Melwood, akan dijual, dan dijadikan kompleks perumahan. Proyek ini, menelan biaya 50 juta pounds (sekitar Rp 850 miliar). Ditargetkan, proyek ini beres tahun 2019 mendatang.
Bagi FSG dan Klopp, pengintegrasian akademi junior, dan tempat latihan tim senior klub, dalam aspek lokasi dan taktik, adalah cara terbaik memperkuat klub dari dalam, untuk jangka panjang. Mereka sadar, akademi Liverpool harus mulai rutin memproduksi pemain berkualitas. Klub tidak bisa selalu mengandalkan pembangunan kerangka tim, hanya dari belanja pemain bintang. Sehingga, mereka mampu terus berprestasi. Akankah proyek ini berdampak positif?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI