Sehari pasca kemenangan 2-0 Liverpool atas Spurs, Ssbtu (11/2, waktu GMT), Si Merah segera terbang ke La Manga, Murcia, Spanyol. Resor yang terletak di tepi Laut Mediterania ini, sedianya menjadi arena pemusatan latihan tim, selama lima hari. Oleh manajer Juergen Klopp, pemusatan latihan ini, disebut sebagai 'pramusim mini'.
Dari waktunya, langkah ini terlihat tak biasa. Apalagi, kompetisi masih berjalan. Tapi, dilihat dari jadwal laga Liverpool, langkah Klopp ini sangat akurat. Karena, Liverpool baru akan berlaga lagi, pada 27 Februari (waktu Inggris), Melawan Leicester City. Sementara itu, weekend 18-19 Februari, digelar babak kelima Piala FA. Liverpool tidak terlibat di ajang ini, karena sudah tersingkir, di babak keempat (kalah 1-2 dari Wolves).
Dari segi tim, langkah Klopp ini tergolong efektif. Panjangnya jeda pertandingan Si Merah, menjadikan seluruh pemain dapat terlibat. Situasi semacam ini, tak mungkin terjadi, saat jeda internasional datang. Karena, saat jeda internasional, sebagian pemain, akan bertanding bersama timnas masing-masing.
Sebelumnya, program pemusatan latihan di La Manga, pernah dilakukan Klopp, saat menangani Dortmund, musim 2014/2015. Program ini, dilakukan, saat jeda musim dingin Bundesliga, karena jebloknya performa Dortmund, yang saat itu terdampar di papan bawah klasemen Bundesliga.. Hasilnya, Dortmund mampu tampil baik di sisa musim, dan finis di peringkat 6 besar. Di ajang Piala Jerman, Dortmund mampu mencapai final. Sebuah capaian positif. Bagi Liverpool, program pemusatan latihan ini, menjadi ajang persiapan, menyambut laga sisa Si Merah di Liga Inggris. Akankah program Klopp di La Manga memberi tuah positif?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H