Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Liverpool Menghormati Sang Raja

4 Mei 2017   15:13 Diperbarui: 4 Mei 2017   21:39 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika bicara soal Liverpool FC, ada banyak sosok pemain, dan pelatih sukses di sana. Tapi, sejauh hanya ada satu sosok, yang mampu meraih sukses besar, sebagai pemain dan pelatih di sana. Ia adalah Kenneth Mathieson Dalglish, alias Kenny Dalglish (66).

Selama bermain di Liverpool (1977-1990), legenda asal Skotlandia ini, mampu meraih 8 gelar liga, 2 gelar Piala FA, 5 gelar Piala Liga, 7 gelar Community Shield, 3 gelar Piala Champions Eropa (sekarang Liga Champions Eropa), dan 1 gelar Piala Super Eropa. Total, ia tampil 515 kali, dan mencetak 172 gol bersama Liverpool. 

Raihan ini amat luar biasa. Padahal, sebelumnya ia sempat diragukan banyak pihak, saat digaet dari klub Glasgow Celtic (Skotlandia). Keraguan ini muncul, karena ia diplot untuk menggantikan Kevin Keegan, pemain bintang klub, yang hengkang ke Hamburg SV (Jerman). Tapi, ia mampu membuktikan diri, dan mendapat sebutan "King Kenny", dari fans Liverpool. Selain itu, ia menjadi pemakai nomor punggung 7 tersukses di klub.

Menariknya, pada periode ini, Dalglish juga pernah bertugas, sebagai player-manager, atau pemain merangkap pelatih. Peran ganda ini, dijalaninya, pada tahun 1985-1990. Barulah pada musim 1990-1991, King Kenny menjadi manajer seutuhnya. Meski sempat berkelana ke Blackburn Rovers (1991-1995), Newcaastle United (1997-1998), dan Glasgow Celtic (1999-2000), dan aktif dalam kegiatan amal, pada akhirnya King Kenny tetap terpaut pada Liverpool. Pada Januari 2011, ia kembali melatih Liverpool, dan sukses membawa Si Merah juara Piala Liga 2012. Inilah gelar pertama klub sejak 2006, dan yang terakhir sejauh ini. Periode kedua Dalglish berakhir dengan pemecatan, karena Si Merah finis di posisi 8 EPL 2011/2012.

Tapi, pada tahun 2013, FSG, selaku pemilik klub, menunjuknya menjadi anggota direksi klub. Langkah ini, adalah bagian, dari proyek jangka panjang klub. Pemahaman, kedekatan dengan suporter, dan prestasinya di klub, menjadi faktor utamanya. Jabatan ini, masih disandangnya hingga kini.

Atas prestasi, dan pengabdiannya inilah, pada Rabu (3/5) lalu, pihak klub, melalui Tom Werner, dan John W.Henry (pemilik FSG) memutuskan, untuk mengabadikan nama Kenny Dalglish, sebagai salah satu nama tribun di Stadion Anfield, yang sebelumnya bernama Centenary Stand. Tribun ini sendiri, sebelumnya dibangun, dan diresmikan, saat peringatan ulang tahun ke 100 klub, tahun 1992 silam. 

Nama baru, untuk tribun ini, akan mulai resmi digunakan, pada 3 Juni mendatang, saat peringatan ulang tahun ke 125 klub. Dengan demikian, Dalglish menjadi orang ketiga, yang namanya diabadikan di Stadion Anfield, setelah Bill Shankly dan Bob Paisley, yang namanya sama-sama diabadikan, sebagai nama gerbang utama, di Stadion Anfield.

Pengabadian nama Dalglish ini, mengingatkan Saya pada ungkapan "Jasmerah" (jangan sekali-kali melupakan sejarah), yang dipopulerkan oleh Bung Karno. Bagi Liverpool, Dalglish memang adalah salah satu simbol era kejayaan klub. Ini dapat menginspirasi klub, untuk dapat berprestasi di masa depan, tanpa terbuai, dengan kebesaran masa lalu. Karena, sejarah itu ada, supaya kita mau belajar, dari kekurangan, atau kelebihan, di masa lalu, untuk bisa menjadi lebih baik lagi, di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun