Setelah menang di tiga laga beruntun, dengan margin 5 gol, saat melawan Sporting Gijon (6-1, Kamis, 2/3, dinihari WIB), Celta Vigo (5-0, Minggu, 5/3, dinihari WIB) , dan PSG (6-1, Kamis, 9/3, dinihari WIB), akhirnya Barca tumbang 2-1, saat bertamu ke Estadio Riazor, menghadapi tuan rumah Deportivo La Coruna, Senin, (13/3, dinihari WIB). Kekalahan Barca didapat, setelah gol Joselu dan Alex Bragantinos, hanya mampu dibalas satu, oleh Luis Suarez.
Sialnya, kekalahan Barca, direspon Real Madrid, dengan kemenangan 2-1, atas Real Betis. Akibatnya, Barca terkudeta dari puncak klasemen sementara La Liga. Barca (nilai 60), kini turun ke peringkat 2, tertinggal 2 angka dari Real (nilai 62). Jarak ini masih dapat melebar, karena Real masih mempunyai 1 laga tunda melawan Celta Vigo. Laga ini masih belum ditetapkan kapan tanggal pastinya. Laga, yang sedianya digelar, pada pekan ke 21, di kandang Celta ini, ditunda karena atap Estadio Balaidos, markas Celta, rusak diterpa badai.
Kekalahan Barca, dari Super Depor, menghentikan tren positif Barca, yang selalu menang, sejak kalah 0-4 dari PSG, di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan ini, mencerminkan efek samping, dari kombinasi kelelahan mental tim, dan euforia yang masih terasa kuat. Kelelahan mental ini, merupakan dampak dari padatnya jadwal tim, dan efek samping, setelah berjuang habis-habisan di Liga Champions. Memang, saat menghadapi Deportivo, Luis Enrique membuat 5 perubahan di starting eleven tim, untuk mengatasi masalah ini. Tapi, perubahan ini justru menjadi bumerang.
Di sisi lain, saat melawan Deportivo, Barca masih dalam suasana euforia, setelah lolos ke babak 8 besar Liga Champions secara dramatis. Kemenangan 6-1 (agregat 6-5), atas PSG, membuat Barca serasa terbang ke langit ketujuh. Remontada (comeback) bersejarah di Nou Camp itu, membuat Barca kebanjiran pujian, dan tenggelam dalam kegembiraan berlebih, seperti sudah menjadi juara Eropa. Akibatnya, tim menjadi tidak sepenuhnya fokus, saat melawan Deportivo. Sehingga, wajar jika mereka kalah. Satu-satunya hal, yang dapat disyukuri, dari kekalahan ini, Barca hanya kalah 2-1, tidak sampai kalah telak.
Kekalahan atas Deportivo ini, mau tak mau membuat Barca kembali ke bumi, setelah mencapai langit ketujuh. Kini, mereka harus mampu kembali fokus, di laga-laga selanjutnya, baik di La Liga, final Copa del Rey, maupun Liga Champions, agar tidak kembali tumbang.
Kekalahan 2-1 Barcelona atas Deportivo, menjadi pembelajaran, bahwa merayakan sebuah kemenangan penting secara berlebihan, justru dapat merugikan. Apalagi, jika perjuangan tim masih belum usai. Sebuah kemenangan penting, hanya akan sia-sia, jika itu berpengaruh buruk, bagi performa tim, di laga-laga berikutnya. Karena, tim yang mampu meraih sukses, hanyalah tim yang mampu menjaga fokus, dan konsisten tampil bagus, di tiap laga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H