Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pragmatisme adalah Kunci, Garuda!

26 Maret 2025   21:32 Diperbarui: 26 Maret 2025   22:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto menyalami pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert usai laga melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025). (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Judul di atas adalah satu kesimpulan yang muncul di pikiran saya, setelah laga Timnas Indonesia melawan Bahrain usai, Selasa (25/3) lalu. Dalam laga ini, gol tunggal Ole Romeny memastikan kemenangan Indonesia 1-0, dan menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 tetap hidup.

Kalau mencermati strategi tim secara umum, kata "pragmatis" memang jadi kesimpulan sederhana dari permainan tim di lapangan hijau. Tak ada lagi eksperimen taktik dan ide terlalu muluk. Terbukti, formasi 3 tengah dan dua bek sayap yang aktif naik-turun, yang memang sudah "jadi" di era Shin Tae-yong kembali ditampilkan, lengkap dengan 3 penyerang di depan.

Kalaupun ada perubahan, itu lebih karena kehadiran Joey Pelupessy yang menjadi tandem Thom Haye di lini tengah, Kevin Diks yang fit di pos bek sayap, dan Ole Romeny di lini depan.

Pelupessy, yang baru pertama kali tampil bersama Timnas Indonesia, bahkan langsung bermain penuh. Berperan sebagai gelandang jangkar, pemain keturunan Maluku ini mampu "menyaring" serangan Bahrain dengan impresif. Lini belakang pun terlihat lebih solid.

Berkat pengalaman bermainnya di liga-liga Eropa, pemain klub Lommel (Belgia) itu mampu membuat Thom Haye fokus mengatur tempo permainan tim.
Hasilnya "Si Profesor" mampu membuat umpan kunci, yang mengawali gol kemenangan tim.

Di pos bek sayap, penampilan prima ditunjukkan Kevin Diks, yang aktif naik-turun membantu serangan dan bertahan di sisi kanan pertahanan Indonesia. Performa ini menghadirkan level kualitas sepadan dengan Calvin Verdonk, yang menjadi andalan di pos bek sayap kiri.

Bonusnya, selain punya postur tinggi besar, pemain FC Copenhagen (Denmark) ini juga cukup oke dalam hal melepas umpan silang. Baik umpan silang biasa maupun lemparan jauh, kualitasnya sama-sama oke, dan seharusnya dapat menjelaskan, kenapa pelatih cenderung memilihnya sebagai starter.

Dengan atribut sekomplet itu, seharusnya ini menjadi satu tantangan untuk pemain lain di posisi serupa, untuk serius meningkatkan performa. Kualitas pemain keturunan Maluku ini jelas bukan dilebih-lebihkan, karena mulai musim 2025-2026 mendatang, dirinya akan bermain di Borussia Moenchengladbach, klub Bundesliga Jerman, salah satu liga "peringkat 4 besar" di Eropa.

Di lini depan Ole Romeny menghadirkan sentuhan klinis yang dibutuhkan tim. Golnya ke gawang Bahrain hadir berkat sentuhan klinis khas seorang striker. Sesuatu yang sudah lama hilang di Tim Garuda.

Dengan kehadiran ketiganya, ditambah struktur tim yang sudah terbangun gaya pragmatis memang paling pas. Timnas Indonesia yang kita lihat sekarang, pada dasarnya adalah tim yang lebih nyaman mengontrol situasi ketimbang mengontrol penguasaan bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun