Dengan beragam perilaku ganjil yang belakangan makin sering muncul di media sosial, rencana pemerintah untuk menetapkan batas usia minimal pengguna media sosial menjadi masuk akal. Ini adalah satu cara mengurangi potensi yang bisa muncul akibat penggunaan media sosial terlalu dini.
Tapi, ide ini perlu didukung sistem dan metode edukasi yang siap pakai, supaya tidak berakhir menjadi satu himbauan kosong. Di sisi lain, perlu ada juga pendidikan karakter yang dibangun, supaya pengguna media sosial Indonesia di masa depan tidak semrawut seperti sekarang.
Jujur saja, tidak adanya batasan dan edukasi yang jelas untuk pengguna media sosial sudah menghasilkan terlalu banyak kekacauan. Jangankan memahami topik berat, membaca komentar secara utuh saja sulit. Yang penting komentar, benar-salah urusan belakang.
Di balik manfaat kepraktisan yang hadir dari media sosial, ada ancaman kemunduran perilaku dan budaya yang perlu diwaspadai, karena masih belum kuatnya kesadaran kolektif untuk bermedia sosial secara sadar dan waras.Â
Maka, selama rencana aturan yang muncul belum benar-benar dijalankan, belum banyak yang bisa diharapkan untuk hadirnya suasana bermedia sosial yang lebih baik di Indonesia.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI