Segera setelah mengumumkan perpisahan dengan pelatih Shin Tae-yong, PSSI langsung bergerak cepat, dengan mengumumkan nama Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Dalam rilis resminya, PSSI menyebut eks penyerang Timnas Belanda itu dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan.
Terlepas dari pro-kontra soal keputusan PSSI dan rekam jejaknya di dunia kepelatihan, kedatangan Kluivert membawa serta satu fitur menarik, yakni modernitas dalam struktur tim kepelatihan Timnas Indonesia. Seperti diketahui, eks pemain Ajax Amsterdam ini akan didampingi dua asisten pelatih asal Belanda, yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.Â
Dari keduanya, Alex Pastoor bisa dibilang mempunyai pengalaman paling banyak sebagai pelatih. Transfermarkt mencatat, dirinya pernah menjadi asisten Marco Van Basten (eks pelatih dan penyerang legendaris Timnas Belanda) di AZ Alkmaar. Â
Sebagai pelatih kepala, pelatih kelahiran tahun 1966 ini sukses membawa Sparta Rotterdam dan Almere City promosi ke Eredivisie, kompetisi kasta tertinggi Liga Belanda. Di luar Belanda, pengalaman sebagai pelatih Slavia Praha (Republik Ceko) dan tim muda Fenerbahce (Turki) juga pernah dicicipinya.Â
Dengan pengalaman melatih sejak tahun 2001, tidak mengejutkan kalau eks pelatih NEC Nijmengen ini akan fokus pada peran pelatih di balik layar. Boleh dibilang, Pastoor akan berperan sebagai "otak" di tim kepelatihan Timnas Indonesia.Â
Menariknya, ada kesinambungan taktik, antara Alex Pastoor dan Shin Tae-yong. Brandon Liss, dalam artikelnya di totalfootballanalysis.com menyebut, saat membawa Almere City promosi dan bertahan di Eredivisie antara tahun 2022-2024, pelatih kelahiran Amsterdam ini banyak mengandalkan strategi "counter pressing" dan penjagaan perorangan.
Dua strategi ini merupakan strategi yang cukup familiar buat Timnas Indonesia, karena sudah biasa diterapkan di era Shin Tae-yong. Dengan sistem ini juga, pemain Tim Garuda akan dituntut berada dalam kondisi prima, supaya performa tim bisa maksimal.
Bedanya, Pastoor akan menghadirkan satu elemen tambahan, berupa sisi adaptif dalam hal formasi, dan tuntutan  untuk bermain lebih proaktif. Di Almere City, sisi adaptif taktik Pastoor terlihat dari fleksibilitas formasinya, yang bisa berubah sesuai situasi dan lawan yang dihadapi.Â
Meski biasa mengandalkan formasi dasar 4-3-3, formasi ini bisa berubah menjadi 4-2-3-1 dalam situasi bertahan. Menariknya, pelatih berlisensi UEFA Pro ini juga tak gagap saat menerapkan formasi 3 bek tengah seperti 3-5-2, yang pada situasi bertahan bisa berubah menjadi 5-3-2 saat bebertahan.Â
Formasi tiga bek tengah  ini cukup sering digunakan Timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong. Boleh dibilang, kedatangan pelatih baru Timnas Indonesia akan meneruskan apa yang sudah ada, bukan mulai dari nol, apalagi minus.