Di satu sisi, kemunculan lemparan jauh sebagai senjata dalam menyerang, bisa menjadi satu strategi aman sekaligus cerdik. Kebetulan, Myanmar bermain cukup keras, dan ini cukup menggambarkan, seperti apa gaya main cenderung keras, yang bisa saja diperagakan tim kontestan, khususnya selama Piala ASEAN 2024 berlangsung.
Tanpa harus dilanggar keras dan mendapat risiko cedera, kesempatan membuat peluang gol bisa didapat. Lagipula, sudah ada senjata lemparan jauh, di kedua sisi sayap Timnas Indonesia, yang bisa seberbahaya umpan sepak pojok atau tendangan bebas.
Dengan keampuhan dan potensi dampaknya tim-tim lawan jelas akan lebih waspada lagi, dan meminimalkan situasi lemparan jauh sebisa mungkin. Otomatis, Tim Garuda harus lebih efektif lagi dalam memanfaatkan situasi lemparan jauh di pertandingan berikutnya, karena Laos, Â Vietnam dan Filipina pasti sudah mempelajari dan mengantisipasinya.
Jika situasi lemparan jauh mampu dimanfaatkan Timnas Indonesia dengan baik, gol ke gawang Myanmar sepertinya baru awal, dari gol-gol lain Timnas Indonesia, yang dimulai dari situasi lemparan jauh, dan kemenangan di Yangoon baru awal, dari rangkaian hasil positif, khususnya di laga-laga berikutnya.
Akankah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H