Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Kopi Bertemu Seni

5 November 2024   21:01 Diperbarui: 5 November 2024   21:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring berkembangnya budaya minum kopi di era kekinian, perspektif soal kopi juga ikut berkembang. Dimana, kopi turut menghadirkan sisi artistik, lewat kreasi gambar "coffee art" buatan barista.

Amani & Ihsaniyati (2020) menyebut, barista sendiri pada awalnya merupakan istilah untuk menyebut orang yang secara teknis membuat kopi, atau minuman lain dengan campuran kopi. Peran ini tampak terbatas secara teknis, bahkan kadang terlupakan.

Belakangan, seiring berkembangnya industri warung kopi dan budaya minum kopi kekinian di Indonesia, peran barista tidak hanya terbatas sebagai peracik kopi.

Barista juga merupakan sosok "seniman" yang bertugas mengatur campuran dan takaran ideal yang dibutuhkan, untuk membuat secangkir kopi dan minuman dengan campuran kopi.

Dari tangannya jugalah, secangkir kopi bisa menjadi satu kanvas tempat terciptanya beragam gambar "coffee art". Di sini, estetika rasa dan tampilan mendapat "teman baru" dalam wujud sisi artistik.

Meski tak ada aturan atau rumus baku soal cara membuatnya, kebebasan ini membuat "coffee art" menjadi satu karya seni yang kaya improvisasi (khususnya dalam bentuk lukisan) sehingga menjadi nilai tambah bagi produk kopi itu sendiri.

Amani & Ihsaniyati (2020) menyebut, tiap barista punya cara dan formula unik masing-masing dalam membuat kopi. Keunikan ini menjadi satu daya tarik bagi para pecinta kopi.

Pada prosesnya, "coffee art" juga menjadi satu elemen unik dalam budaya kopi kekinian di Indonesia, karena bersinggungan langsung dengan wawasan dan keterampilan barista.

Jika dipadukan dengan wawasan dan keterampilan barista secara umum, "coffee art" bisa menjadi titik awal edukasi seputar  perkopian kepada konsumen. Satu proses yang seharusnya runtut, tapi akan terasa menyenangkan, karena dimulai dari hal ringan, sebelum berlanjut ke hal-hal detail.

Diluar urusan teknis seperti cara membuat "coffee art" atau karakteristik rasa kopi, edukasi seputar perkopian kepada konsumen juga perlu dilakukan barista, supaya konsumen dapat lebih mengenali kompleksitas karakter kopi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun