Judul di atas adalah satu pertanyaan yang muncul, segera setelah Liverpool mencapai kesepakatan dengan Juventus untuk mendatangkan Federico Chiesa di hari-hari terakhir bursa transfer musim panas 2024. Tanpa negosiasi berlarut-larut, Liverpool mendatangkan eks pemain Fiorentina itu dengan total ongkos transfer 12,5 juta pounds.
Kalau melihat situasinya, ini terlihat seperti satu transfer panik, karena pemain yang didatangkan adalah "pemain buangan" yang secara statistik performa terlihat menurun dalam dua tahun terakhir. The Kop terlihat seperti tidak punya pilihan lain, karena terlihat santai, kalau tak boleh dibilang terlalu lama mengambil keputusan.
Selain karena performanya yang terlihat menurun, fakta soal riwayat cedera ligamen lutut yang pernah diderita menjadi satu nilai minus. Cedera ligamen lutut alias ACL kerap menjadi faktor penurunan performa signifikan. Selain karena mampu menghadirkan situasi horor, dampak trauma psikologis yang diciptakan juga sangat merusak.
Memang, ada pemain seperti Virgil Van Dijk yang bisa bangkit setelah pulih. Masalahnya, yang tak pernah bangkit lagi jauh lebih banyak.
Jangan lupa, Liverpool pernah gagal total saat meminjam Arthur Melo dari Juventus, pada akhir bursa transfer musim panas 2022. Seperti diketahui, selama waktunya di Anfield, gelandang asal Brasil itu hanya sempat tampil sebagai pengganti. Selebihnya, berkutat dengan masalah cedera.
Dengan situasi seperti itu, wajar jika Chiesa  dinilai punya potensi suram. Apalagi, belum pernah ada pemain asal Italia yang pernah sukses besar di Liverpool. Pemain bertalenta seperti Alberto Aquilani dan Mario Balotelli saja menjadi transfer flop.
Tapi, dibalik potensi suram itu, masih terselip potensi menarik, yang akan cukup relevan dengan kebutuhan tim. Sebelum mengalami cedera lutut parah, jebolan akademi Fiorentina ini adalah motor serangan Timnas Italia kala juara Piala Eropa 2020 dan mewarisi nomor punggung 7 dari Cristiano Ronaldo di Juventus.
Dengan kemampuannya mengisi pos lini depan, harga transfer dan usianya, Chiesa menjadi  satu langkah transfer "repetisi" dari manajemen Liverpool. Sebelumnya, langkah transfer serupa juga dilakukan, kala mendatangkan Xherdan Shaqiri dari Stoke City dengan harga 13,5 juta pounds tahun 2018.
Seperti diketahui, pemain gempal asal Swiss itu mampu membantu tim meraih gelar Liga Champions dan Liga Inggris, sebelum akhirnya dilepas ke Olympique Lyon seharga 6 juta euro tahun 2021.
Kebetulan, baik Shaqiri maupun Chiesa sama-sama datang ke Liverpool di rentang usia 26-27 tahun, dengan membawa serta paduan profil potensi kemampuan menarik, serba bisa di pos lini serang dan keraguan soal performa, setelah menampilkan prospek cerah di usia muda.