Berangkat dari pengalaman inilah, PSSI dan publik sepak bola nasional perlu mengantisipasi, supaya kejadian akibat prestasi serupa tak terulang. Meski juara Piala AFF U-19 itu membanggakan, prestasi ini akan mubazir jika ternyata tim malah ompong di level Asia.
Lagipula, ini baru kompetisi kelompok umur. Perjalanan para pemain masih panjang, dan ada banyak tantangan menanti, dengan tim nasional senior sebagai garis finis.
Kalau mereka bisa menembus tim nasional senior dengan selamat, dan menjadi kerangka tim, inilah generasi emas yang sukses, karena mereka bisa bertahan. Tidak layu sebelum berkembang.
Kalau ternyata layu sebelum berkembang, juara Piala AFF U-19 kelak akan diingat sebagai satu memori manis yang terasa getir, karena prospek cerah yang hadir (kembali) meredup sebelum sempat bersinar terang di level senior.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H