Memang, masih ada kekurangan di beberapa aspek, tapi jika bisa terus ditingkatkan, ini bisa jadi contoh baik untuk dibiasakan, khususnya di sejumlah televisi swasta nasional.
Disadari atau tidak, komentator pertandingan di televisi nasional Indonesia (swasta maupun plat merah) kadang terlalu heboh saat membawakan pertandingan. Akibatnya, pertandingan jadi terasa kurang nyaman ditonton.
Maka, ketika ada yang mencoba "tampil beda" dengan gaya lebih tertata dan berisi, ini menjadi satu hal yang layak dibiasakan secara lebih luas. Tidak mendapat "English commentary" seharusnya bukan masalah, sepanjang kualitas diutamakan.
Di tengah penurunan kualitas dan peralihan minat penonton televisi di Indonesia, keberadaan komentator berbahasa Indonesia (dengan kualitas yang terus berusaha ditingkatkan) menjadi satu harapan, karena ada hal positif yang coba diupayakan secara serius.
Jika "komentator berbahasa Indonesia" sukses di Copa America 2024, rasanya tak perlu menunggu lama, untuk melihat perbaikan kualitas komentator pertandingan sepak bola nasional. Satu contoh bagus biasanya merupakan "trendsetter" handal.
Jadi, tak ada lagi komentar heboh atau berlebihan, karena semua sudah diatur sesuai porsi.
Akankah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H