Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Anthony Martial, "The Next Thierry Henry" yang Gagal

29 Mei 2024   11:03 Diperbarui: 29 Mei 2024   11:17 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktis, setelah musim pertama yang menjanjikan dengan catatan 17 gol dari 49 penampilan, hanya di musim 2019-2020 saja penampilan pemain bernama lengkap Anthony Jordan Martial ini lebih baik, dengan mencatat 23 gol dari 48 penampilan. Selebihnya, biasa saja.

Manajemen Setan Merah sendiri sudah berusaha memberi kesempatan lain, dari masa pinjaman singkat di Sevilla, pada paruh kedua musim 2021-2022. Sayang, performanya selama di klub Liga Spanyol itu cenderung melempem, dengan hanya mencetak 1 gol dari 12 penampilan.

Apa boleh buat, setelah pulang ke Manchester, namanya lalu sering masuk daftar pemain cadangan, dan ketika kontraknya habis di akhir musim 2023-2024, manajemen Manchester United tidak mengaktifkan opsi perpanjangan kontrak selama setahun. Sebuah cerita yang pada awalnya terasa penuh optimisme pun terpaksa berakhir muram.

Uniknya, Martial menjadi salah satu pemain paling awet di Manchester United, yang datang di era pasca Sir Alex Ferguson, dengan masa bakti 9 tahun (2015-2024). Catatan ini hanya kalah dari Luke Shaw (sejak 2024)

Tapi, dengan "hype" di awal kedatangan dan rentetan cedera otot kambuhan, torehan 90 gol dari 317 penampilan selama masa baktinya menunjukkan, Martial adalah satu transfer mahal flop, sekaligus simbol kekacauan manajemen di Teater Impian, karena mereka membiarkan seorang pemain langganan cedera terus bertahan selama 9 tahun, dengan gaji 250 ribu pounds sepekan.

Di sisi lain, kisah Martial sebagai "The Next Thierry Henry" yang gagal sekali lagi menunjukkan, seberapa berat beban harapan yang harus ditanggung seorang pemain muda berbakat, jika ia mendapat label sebagai penerus pemain legendaris di masa lalu.

Kalau berhasil mengatasi beban itu, ia akan menjadi bintang besar, seperti pada kasus Kylian Mbappe, superstar Prancis terkini, yang pada awal kemunculannya di tim utama AS Monaco dulu juga mendapat label "The Next Thierry Henry" karena kecepatan dan kemampuan mencetak gol yang istimewa.

Tapi, kalau beban itu gagal diatasi, tak ada ruang untuk bersinar. Kalaupun bisa bersinar, sinar itu cenderung temaram dan singkat. Sayangnya, di sinilah Anthony Martial berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun