Dalam sepak bola, ada banyak pemain yang pada awal kemunculannya mendapat label "The Next", karena dinilai berbakat dan punya kemiripan dengan pemain hebat di masa lalu. Tapi, dari sekian banyak yang muncul, sebagian besar malah meredup, dan tenggelam.
Salah satu kasus paling rumit datang dari sosok Anthony Martial, selama waktunya di Manchester United, antara tahun 2015-2024.
Disebut rumit, karena pada awal kemunculannya, pemain kelahiran 5 Desember 1995 ini membawa serta "hype" besar. Tak tanggung-tanggung, label "The Next Thierry Henry" langsung tersemat, karena kemiripan dalam hal kecepatan dan teknik dengan sang legenda Prancis itu.
Label ini juga terlihat relevan, karena Martial berkembang pesat di AS Monaco, seperti halnya Henry semasa muda. Inilah talenta potensial Prancis yang mencuat, tepat sebelum Kylian Mbappe muncul di level senior.
Di usia remaja, "hype" sebagai calon bintang besar begitu lekat dengan eks pemain Olympique Lyon ini. Terbukti, penghargaan individu "Golden Boy Award" mampu diraih pada tahun 2015.
Pada tahun yang sama, Manchester United yang kala itu dilatih Louis Van Gaal, juga memboyong Martial ke Inggris, dengan paket transfer senilai 57,6 juta pounds. Transfer ke klub Liga Inggris ini sekaligus menjadikannya pemain muda termahal dunia saat itu.
Tentu saja, ada harapan begitu besar di Old Trafford buat pemain asal Prancis ini. Apalagi, tahun pertama sang pemain terlihat menjanjikan. Satu gelar Piala FA musim 2015-2016, dan partisipasi di Euro 2016, kala Timnas Prancis mencapai final di rumah sendiri, membuat harapan besar itu terlihat nyata.
Apes, rentetan cedera otot kambuhan, masalah indisipliner, dan turbulensi di tim Manchester United membuat harapan besar berbalik menjadi beban buat Martial. Jangankan menjadi bintang, tampil konsisten dan fit saja sulit.
Malah, setelah musim pertama yang menjanjikan itu, talenta besarnya terlihat kalah mencorong, jika dibandingkan Marcus Rashford, pemain lulusan akademi klub yang juga mencatat debut di musim 2015-2016.
Kesempatan bermain penyerang pemain nomor punggung 9 ini juga semakin terbatas, seiring pemain-pemain macam Romelu Lukaku, Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, Anthony Elanga, Alexis Sanchez, dan Rasmus Hojlund datang silih berganti.