Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

AVB, Kisah Unik di Era Sepak Bola Modern

6 Mei 2024   02:21 Diperbarui: 6 Mei 2024   17:27 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andre Villas-Boas. (Dok zimbio via tribunnews.com)

Tidak seperti Mourinho yang cenderung pragmatis, AVB banyak mengandalkan gaya main menyerang dan lebih berani dalam mengorbitkan pemain muda atau yang sebelumnya relatif kurang dikenal. Terbukti, di tim FC Porto asuhannya, muncul bintang-bintang macam Joao Moutinho, James Rodriguez, Hulk dan Radamel Falcao.

Pesona pelatih kelahiran tahun 1977 ini lalu menarik minat Roman Abramovich untuk memboyongnya (lagi) ke Chelsea di musim panas 2011. Kali ini, ia datang dengan peran pelatih kepala, dan harapan bisa menjadi "Jose Mourinho Baru", seperti sebutan yang disematkan media padanya, usai membawa FC Porto meraih Treble Winner. 

Harapan besar itu terlihat, dari keputusan Chelsea membayar kompensasi sebesar 15 juta euro ke Porto, sekaligus menjadikannya rekor transfer pelatih pada saat itu.

Sayang, kiprahnya di Stamford Bridge hanya berlangsung selama beberapa bulan. Performa inkonsisten, ditambah situasi ruang ganti yang kacau membuat Abramovich hilang kesabaran dan mendepak pelatih asal Portugal itu pada bulan Maret 2012.

Ironisnya, setelah ditinggal AVB, Chelsea mampu mengawinkan titel Liga Champions dan Piala FA musim 2011-2012, di bawah arahan Roberto Di Matteo, yang sebelumnya menjadi asisten pelatih AVB.

Setelah periode kacau di Chelsea, kesempatan dari sudut lain kota London datang, ketika Tottenham Hotspur menunjuknya sebagai pelatih musim 2012-2013.

Awalnya, semua berjalan lancar. Spurs mampu bersaing di papan atas Liga Inggris, dengan Gareth Bale bersinar terang sebagai motor serangan. Untuk pertama kali sejak menjadi pelatih kepala, AVB bersiap menjalani musim kedua di satu klub.

Apes, penjualan Gareth Bale ke Real Madrid seharga 85 juta pounds, tidak diimbangi dengan kedatangan pengganti sepadan. Performa The Lilywhites pun jeblok, dan pelatih yang semasa mudanya gemar bermain game simulasi sepak bola "Championship Manager" ini pun didepak manajemen klub, segera setelah Christian Eriksen dkk dihajar Liverpool dengan skor 0-5.

Dari Spurs, Villas Boas lalu mendapat kesempatan melatih Zenit Saint Petersburg, menggantikan Luciano Spalletti pada bulan Maret 2014. Di klub raksasa Rusia inilah, untuk pertama kali dan terakhir kalinya, ia menjalani dua musim penuh sebagai pelatih kepala. 

Kebetulan, saat itu Zenit diperkuat pemain-pemain bintang seperti Hulk (Brasil), Axel Witsel (Belgia), dan Ezequiel Garay (Argentina).

Hulk dan Andre Villas Boas, satu tim di FC Porto, Zenit dan Shanghai SIPG (Eurosport.com)
Hulk dan Andre Villas Boas, satu tim di FC Porto, Zenit dan Shanghai SIPG (Eurosport.com)
Prestasinya pun terbilang oke. Hulk dkk mampu dibawanya lolos dari fase grup Liga Champions musim 2015-2016. Satu gelar Liga Rusia, Piala Rusia, dan Piala Super Rusia pun mampu diraih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun