Bicara soal kiprah Liverpool dalam beberapa tahun terakhir, tentu lekat dengan keberadaan para pemain kunci di tiap posisi. Dari sejumlah posisi, pos penjaga gawang terbilang stabil, khususnya sejak Alisson menjadi kiper utama.
Kiper yang diboyong dari AS Roma ini mampu menghadirkan sisi futuristik di posisinya. Selain karena mampu menjaga pertahanan dengan baik, ia juga ikut berperan aktif dalam proses membangun serangan dari bawah.
Ini terlihat bukan hanya dari akurasi operan yang oke, tapi juga dari kontribusi assist yang dibuatnya. Kiper Timnas Brasil ini bahkan sudah mencetak satu gol di musim 2020-2021.
Dengan standar performanya yang tinggi dan relatif terjaga, Alisson mampu menghadirkan rasa aman, dan otomatis menjadi pilihan pertama di bawah mistar.
Pertanyaannya, bagaimana kalau Alisson terpaksa absen, misal karena cedera?
Pada awalnya, pertanyaan ini bisa membuat tim dan fans Liverpool ketar-ketir, karena pelapis kiper kelahiran tahun 1992 ini belum ada yang sepadan dari segi kualitas maupun performa. Hasilnya, tim asuhan Juergen Klopp kerap menuai hasil buruk.Â
Beruntung, keraguan itu pelan-pelan terkikis, sejak Caomihin Kelleher menjadi deputi Alisson sejak musim 2020-2021. Sebelumnya, kiper jebolan akademi Kirkby ini hanya berstatus kiper ketiga.
Pada awalnya, kiper asal Republik Irlandia ini lebih banyak tampil di Piala FA atau Carabao Cup, dengan sesekali juga tampil di Liga Inggris, Liga Europa atau Liga Champions. Sedikit keraguan muncul, karena gaya mainnya yang cenderung lebih klasik.
Tapi, keraguan yang ada pelan-pelan mampu dikikis Kelleher, dengan penampilan ciamik. Manajemen klub bahkan berani menolak tawaran transfer senilai 15 juta pounds dari Nottingham Forest di bursa transfer musim panas 2023 silam.
Meski bukan kiper stylish seperti Alisson dan terlihat lebih kalem dibanding sang Brasileiro, kiper kelahiran tahun 1998 ini terbukti mampu menjadi tembok tangguh di bawah mistar.