Setelah diwarnai performa horor dalam beberapa pertandingan terakhir, manajemen Bayern Munich akhirnya mengambil sikap terkait status pelatih Thomas Tuchel di klub.
Dalam rilis resmi klub pada Rabu (21/2) lalu, manajemen Die Roten memutuskan berpisah dengan eks pelatih PSG itu setelah musim 2023-2024 berakhir.
Dengan demikian, sorotan kini tertuju pada teka-teki soal siapa pelatih baru klub musim depan. Dari sejumlah pelatih yang disebut media, Jose Mourinho dan Xabi Alonso menjadi kandidat menarik.
Jose Mourinho saat ini masih berstatus tanpa klub setelah didepak AS Roma pada awal tahun 2024. Jika Bayern mencari pelatih berpengalaman dan sarat prestasi, eks pelatih FC Porto ini adalah pilihan logis.
Perjalanan panjang dan serentetan prestasi  eks pelatih Chelsea ini di kompetisi antarklub Eropa adalah satu profil yang pas dengan Bayern. Sebagai klub raksasa, mereka juga membutuhkan pelatih yang jago taktik dan bisa mengontrol ruang ganti.
Kebetulan, "spek" ini dimiliki seorang Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal itu bahkan disebut media-media Inggris tengah belajar bahasa Jerman pasca hengkang dari AS Roma.
Soal kebiasaan merekrut pelatih berprofil tinggi, sebenarnya ini sudah cukup sering dilakukan Bayern. Dalam dua dekade terakhir saja, ada beberapa pelatih berprofil tinggi mendarat di Bavaria, dengan catatan prestasi pernah juara Liga Champions.
Mulai dari Ottmar Hitzfeld (Jerman), Louis Van Gaal (Belanda), Jupp Heynckes (Jerman), Pep Guardiola (Spanyol) hingga Carlo Ancelotti (Italia) semuanya pernah duduk di kursi panas pelatih Bayern. Thomas Tuchel bahkan datang sebagai pemenang Liga Champions musim 2020-2021 bersama Chelsea.
Tentu saja, ini adalah gambaran sederhana dari ambisi dan rasa lapar The Bavarians untuk berprestasi di Jerman dan Eropa. Jika Jose Mourinho akhirnya datang, ini adalah satu hal normal, karena memang sudah jadi kebiasaan lama klub.
Hanya saja, masih jadi pertanyaan, apakah gaya pragmatis pelatih peraih 2 gelar Liga Champions ini masih ampuh atau tidak, karena gaya khas eks pelatih Real Madrid ini dianggap sudah "kuno" oleh sebagian pihak.