Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Xabi Alonso, Perpaduan Unik Para Jago Taktik

12 Februari 2024   17:29 Diperbarui: 13 Februari 2024   05:45 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eks maestro lini tengah Timnas Spanyol ini bahkan mampu memadukan beberapa aspek yang jadi keunggulan para pelatih tersebut di Leverkusen.

Ada keberanian mempercayai pemain muda, seperti dilakukan Inaki Saez dan Luis Aragones di Timnas Spanyol era 2000-an. Ada juga skema permainan rapi khas Pep Guardiola, yang berpadu-padan dengan disiplin ala Jose Mourinho dan efektivitas taktik ala Rafa Benitez.

Di lapangan, perpaduan ini terlihat, kala Bayer Leverkusen menggasak Bayern Munich 3-0 akhir pekan lalu. Meski hanya memegang 39 persen penguasaan bola, Florian Wirtz dkk mampu membuat 8 tembakan ke gawang, yang 3 diantaranya menjadi gol.

Aspek taktik, strategi dan kerangka tim ini bahkan sudah dilengkapi juga dengan kemampuan adaptasi cepat ala Carlo Ancelotti, pelatihnya semasa bermain di Real Madrid dan Bayern Munich, yang mampu meraih gelar juara di lima liga top Eropa.

Seperti diketahui, eks pemain Real Madrid ini datang ke Leverkusen saat kompetisi sudah bergulir, tapi ia mampu beradaptasi dengan cepat dan menghadirkan dampak luar biasa.

Meski punya prestasi dan reputasi cemerlang semasa bermain, eks pemain Bayern Munich ini tak lantas lupa diri atau membiarkan sorotan nonstop datang mengganggu.

Malah, seperti karakternya yang kalem, karir kepelatihan Alonso juga diawali dengan kalem. Segera setelah lulus kursus kepelatihan UEFA Elite tahun 2018, kesempatan melatih di tim akademi Real Madrid pun datang.

Setahun berikutnya eks gelandang elegan ini "naik kelas" ke Real Sociedad B. Di tim tempatnya mengawali karier bermain inilah, karier kepelatihan di level pro juga dimulai.

Dibawah komandonya, Sanse mampu dibawa promosi ke Segunda Division (kompetisi kasta kedua Liga Spanyol) pada musim 2020-2021. Meski langsung terdegradasi di musim berikutnya, dan memutuskan mundur di akhir musim 2021-2022, potensinya sebagai pelatih jempolan telah terlihat.

Terbukti, namanya sempat masuk daftar kandidat pelatih baru Borussia Monchengladbach, sebelum akhirnya menjadi pelatih Bayer Leverkusen dan bersinar di sana.

Menariknya, sinar terang Alonso sebagai pelatih Leverkusen seharusnya bisa menjadi contoh bagus buat pelatih muda. Meski punya reputasi dan prestasi semasa bermain, plus pengalaman pernah dilatih pelatih top, juara Piala Dunia 2010 ini tak malu untuk memulai karier kepelatihan dari bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun