Judul di atas mungkin terdengar kurang enak didengar, khususnya buat para Manchunian. Tapi, tren performa Manchester United di Liga Inggris musim 2023-2024 sudah sangat jelas menunjukkan, mengapa papan atas menjadi satu hal yang perlu dipinggirkan dulu.
Memang, tim asuhan Erik Ten Hag ini sedang diterpa masalah cedera pemain, sehingga kesempatan tampil pemain-pemain kunci macam Raphael Varane, Lisandro Martinez dan Casemiro menjadi relatif terbatas.
Masalahnya, performa pemain yang masih fit juga bermasalah. Marcus Rashford, Antony dan Rasmus Hojlund masih melempem, sementara Alejandro Garnacho dan Bruno Fernandes belum cukup kuat menggendong tim sendirian.
Konyolnya, di saat Harry Maguire tak lagi gemar menjadi "Lord" di lapangan, peran unik ini malah menemukan sosok baru dalam diri Andre Onana, kiper yang konon katanya bertipikal kiper modern.
Di area teknik, Erik Ten Hag juga masih terlihat kacau. Ada kalanya bermain terbuka (walau sering jadi bumerang) dan ada kalanya ia tak malu memarkir kontainer di depan gawang.
Strategi tangan besinya di ruang ganti juga tampak jadi bumerang, karena membuat Jadon Sancho makan gaji buta sebesar 350 ribu pounds sepekan. Seperti diketahui, pemain Timnas Inggris itu diasingkan dari tim utama karena masalah disipliner.
Dengan modal situasi seperti itu, wajar jika performa tim Manchester United di lapangan cukup warna-warni. Ada saatnya mereka mampu membuat comeback atau mendapat pujian, dan ada saatnya kalah karena tampil loyo, minim kreativitas dan semangat.
Situasi ini kebetulan terangkum sempurna di empat partai Setan Merah di Liga Inggris. Bruno Fernandes dkk mendapat pujian karena mampu menahan imbang Liverpool tanpa gol di Anfield, dan menang dramatis 3-2 atas tim kejutan Aston Villa.
Tapi, banjir kritik juga datang, karena setelah tampil bak cat antibocor di Anfield, mereka lalu kolaps saat ditekuk West Ham 0-2 di London. Begitu juga saat tumbang 1-2 di kandang Nottingham Forest, segera setelah dipuja-puja setelah menang 3-2 atas Aston Villa.