Judul di atas adalah satu ekspresi bambang  bimbang saya, ketika admin Kompasiana mengirim chat berupa undangan seperti pada gambar di atas. Awalnya, saya sempat bingung, kenapa saya bisa dapat undangan.
Padahal, saya sebelumnya sama sekali tidak mendaftar acara Kompasianival 2023. Saya sendiri bahkan baru mendaftar, setelah undangan itu datang. Satu hal yang jelas terbalik dari urutan seharusnya.
Kalau itu Kong Felix Tani yang semua orang tahu siapa dia, mungkin undangan seperti itu, tanpa perlu dikirim pun akan langsung  otomatis datang.
Berhubung ini kejadian tidak biasa, jujur saya sempat was-was. Bagaimana kalau saya tiba-tiba mendapat durian runtuh?
Mungkin ini terdengar "lebay", tapi rasa deg-degan itu masih terasa, karena pada awal bulan November 2023 silam, saya sempat mendapat kejutan lain, berupa tawaran nonton langsung laga perdana Timnas Indonesia vs Ekuador, dalam Piala Dunia U-17, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 10 November 2023 silam.
Tawaran dari sebuah platform layanan streaming ini sebenarnya sangat menarik, karena saya tinggal berangkat, akomodasi terjamin, dan dapat uang saku selama kurang lebih tiga hari.
Tapi, karena tanggal konfirmasi kesediaan, ditambah estimasi waktu perjalanan ke Surabaya, ditambah perjalanan dari stasiun ke stadion yang sangat mepet dengan waktu kick off pertandingan, saya tak berani langsung mengiyakan.
Capeknya pasti luar biasa, dan itu akan sangat berisiko tinggi buat saya, yang memang punya kondisi fisik "di bawah standar". Daripada memaksakan diri tapi ambruk akibat kelelahan, saya terpaksa menolak.
Walau hati sebenarnya ingin, dan ada kesempatan datang, apa daya tubuh tidak mengizinkan. Rasanya sakit, tapi untungnya ini tidak berdarah.
Maka, ketika pesan undangan Kompasianival datang dari mimin K, rasa bingung lebih kuat dari rasa "excited". Sebagai seorang Kompasianer, bisa ikut Kompasianival adalah satu hadiah spesial. Apalagi kalau sampai dapat penghargaan.
