Hasil serupa, proses berbeda. Begitulah gambaran yang terlihat, dari performa Timnas U-17 di Piala Dunia U17 edisi 2023.
Secara hasil akhir, tim asuhan Bima Sakti dua kali meraih hasil imbang 1-1, masing-masing atas Ekuador dan Panama. Uniknya,di kedua laga ini, gol sama-sama dicetak Arkhan Kaka.
Pada prosesnya, Garuda Muda juga banyak diserang lawan sepanjang pertandingan. Di laga perdana, Ekuador mengirim total 18 tembakan ke gawang Ikram Al Ghiffari, sementara Panama mengkreasi total 15 tembakan.
Dalam posisi lawan yang lebih dominan secara permainan, Timnas U-17 benar-benar dipaksa bekerja keras. Tapi, ada perbedaan mencolok di kedua laga ini.
Dari segi stamina, Welber Jardim dkk tampak menunjukkan progres positif. Dari yang kedodoran saat lawan Ekuador, jadi lebih kuat saat melawan Panama.
Progres secara fisik ini juga diikuti dengan mental yang mulai tampak terbiasa dengan tekanan khas turnamen. Terbukti, tim yang sebelumnya tampak menderita di laga perdana, sudah terlihat lebih tangguh.
Ketangguhan mental itu sendiri terlihat, ketika Timnas U-17 kebobolan lebih dulu. Mereka tidak panik dan tetap berusaha membuat peluang. Hasilnya, gol penyama kedudukan pun datang.
Dengan persiapan tim yang terbilang mepet dan mendadak, progres ini adalah satu kejutan menarik. Para pemain bisa berkembang lewat pengalaman bertanding, dan itu membuat tim terlihat lebih kompetitif.
Satu hal lagi yang menjadi senjata ampuh datang dari dukungan suporter di stadion. Meski sebenarnya Gelora Bung Tomo bukan venue Piala Dunia U-17 terbesar, cukup banyaknya penonton yang datang ke sana mampu memberi energi lebih buat tim.
Dukungan nonstop selama pertandingan dari publik Surabaya di stadion, mampu membuat para pemain tampak percaya diri.